Meski berada di tengah keadaan COVID-19 yang mempersulit perkumpulan massal di ruang publik, gerakan Aksi Kamisan tak berhenti menyuarakan tuntutan mereka melalui media sosial.
Pembantaian kaum Rohingya di bawah masa kepemimpinan Suu Kyi mengubah pandangan Museum Holocaust dan akhirnya mencabut penghargaan hak asasi manusia yang ia terima.