Gimme 5

08.09.17

Gimme 5: KZA

Ikuzumi Kitazawa atau lebih dikenal dengan nama panggungnya sebagai KZA adalah seorang DJ asal Jepang yang tergabung dengan unit Force of Nature bersama DJ Kent. Pada episode Gimme 5 kali ini, kami menemuinya di Mondo by the Rooftop untuk menanyakan lima lagu terbaik di tahun 2017 versinya. Sebenarnya, sebelum menemukan lagu inipun sudah tertarik untuk mendalami musik R&B, namun entah kenapa baru pada saat musim panas tahun inilah kemudian saya banyak mendengarkan lagu-lagu R&B yang berpotensi. Kemudian setelah itu baru mulailah mencari tahu lagu-lagu lainnya. Kurang lebih jawabannya mirip dengan alasan untuk lagu pertama (tertawa). Sebenarnya lagu ini pertama kali keluar di tahun 80-an dan di re-edit tahun 2017. Saya mendapatkannya pun lewat email promosi dan langsung menyukainya. Lagu inipun sebenarnya adalah Saya menyukai lagu ini karena terdengar atau terasa seperti memiliki dan rasanya cocok untuk anak muda zaman sekarang yang kebanyakan sangat melankolis dan mendayu-dayu. Saya tahu lagu ini karena sempat menjadi jawara di antara semua musik-musik Balearic lainnya. Biasanya musik-musik Balearic cenderung sangat tetapi tidak untuk lagu ini. Menurut saya lagu ini sangat pas dan karena itu saya menyukainya. Lagu ini sangat saya rekomendasikan untuk didengarkan di tahun 2017. Karena terdengar and sehingga terkesan bahaya. Saya pribadi sangat suka lagu ini. Saksikan penampilan DJ KZA di Never Too Disco 3rd Anniversary! - 8 September 2017 21:00 the SAFEHOUSE KZA (Force Of Nature/JP) Gerhan Omar Belda

01.09.17

Gimme 5: Merdi Simanjuntak

Tidak banyak yang tahu kalau DJ yang tergabung dalam Diskoria ini memiliki referensi musik lebih luas dari disko. Sempat tergabung dalam Whoopdemfunk dan band pop Sweaters dan sekarang menjadi bagian dari PTT Family membuat dirinya terpapar ragam genre musik. Berdasarkan hal tersebut, kami menanyakan lima lagu terbaik versinya, di Gimme 5 kali ini. Pertama kali dengar ini di Prins Thomas di Blowfish sekitar tahun 2010. ini muncul setelah Thomas menghipnotis satu dengan instrumental tanpa selama 4-5 menit di jam-jam setelah . sudah penuh, ada yang sudah dan malah dikasih lagu tanpa , saat itu lumayan sih (tertawa). Begitu drum lagu ini masuk, semua orang langsung mulai joget lagi, termasuk saya tentunya. Saya sampai kirim Facebook berkali-kali ke Thomas untuk menanyakan ini, karena tahun itu belum ada Shazam (tertawa) sampai akhirnya berhasil dapat lagu dan piringan hitamnya. Baru setelah saya dapat ini, Thomas akhirnya membalas DM () saya dan bilang saat itu dia belum mau judulnya karena masih berstatus Pertama kali dengar ini juga di set Prins Thomas Blowfish tahun 2010, ini salah satu yang berhasil 'nyangkut' dan setiap dengar -nya masuk langsung bikin ingin joget. Jadi lumayan sering saya mainkan kalau lagi mengisi disco/house. Sebenarnya saya tidak terlalu suka Bag Raiders, tapi pas dengar lagu ini pertama kali dimainkan kalau tidak salah di Love Garage tahun 2012, saya ingat langsung joget dan pulang-pulang langsung cari ini saking sukanya. Apa yang saya suka dari ini mungkin karena sangat dan ada mistisnya sedikit - mungkin dari perkusi yang mirip gamelan dan suara suling -nya di tengah-tengah lagu. Tapi ya itu tadi, berhasil membuat saya joget-joget. Satu yang agak beda dengan sebelumnya, karena lebih lebih mengarah ke ; sub-genre yang sebenarnya jarang saya kulik. Tapi ya gitu, buat saya musik bagus ya musik bagus saja, apapun genre dan batasan lainnya. Saya pertama dengar ini di salah satu di Potato Head Garage, kalau tidak salah Dipha Barus yang memutar. Kebetulan saya kerja di sana dari awal buka sampai akhirnya tutup, jadi lumayan bermacam musik di luar zona aman saya (tertawa). Saya tanya ke dia ini lagu remix siapa dan ya itu, begitu dapat, langsung saya cari -nya karena ini berhasil bikin saya joget tiap mendengarnya. Satu Indonesia yang emang selalu ingin saya mainkan di DJ pas pertama kali dengar, karena dan juga Liriknya juga khas musik Indonesia zaman itu, puitis dan banyak menggunakan kosakata yang tidak biasa. Lumayan bisa bikin orang joget juga sih kalo dipasang sama Diskoria (tertawa), apalagi teman kami; Munir dari Midnight Runners bikin versi -nya yang jadi lebih - Dengarkan Merdi bersama Diskoria di sini.

25.08.17

Gimme 5: Adita Kartasasmita

Saat tidak sibuk menjadi Content Director, Adita Kartasasmita akan dan menyesap bir sesering mungkin. Bukan apa-apa, bir adalah hal pertama yang muncul di kepala jika mendengar namanya berkat pengetahuannya akan macam bir yang ada di dunia, sehingga wajar kalau di kemudian hari ini membuat khusus tentang bir, bernama Beergembira. Pada episode Gimme 5 kali ini, kami mengundang Adita untuk memilih lima bir terbaik versinya. Saya diperkenalkan bir ini oleh teman yang sedang bekerja di London. Waktu itu diajak ke sebuah rock ‘n roll bar di London dan dipesankan bir ini. Pertama coba langsung jatuh cinta. Bukan hanya karena desain labelnya yang keren ya, tapi rasanya pun sangat Mungkin karena bir ini menggunakan air yang sangat bersih di sana (tertawa). Waktu sekali teguk langsung bisa merasakan sedikit rasa dan Tidak berat, dan sangat Bir ini sangat untuk orang-orang yang tidak terlalu suka rasa pahit di dalam bir. Ini bir pertama yang saya coba. Keluarga saya selalu minum bir ini dari zaman saya masih kecil. Bir ini legendaris banget di Ceko, karena bir ini adalah bir tipe pertama di dunia yang asalnya dari kota Plzen yang artinya saja Pilsen. Rasanya sedikit pahit namun ada rasa -nya setelah minum beberapa teguk. Kalau ada kesempatan mengunjungi Ceko, mampir deh ke kota Plzen dan ikut tur di Pilsner Urquell. Seru! Bir keluaran Beavertown -nya memang sangat lucu-lucu. Banyak orang pertama beli bir ini karena desain kalengnya. Tapi rasanya pun tidak kalah dengan -nya. Waktu dibuka kalengnya, bisa langsung mencium aroma buah-buahan, agak seperti aroma mangga. Rasanya campur antara sedikit pahit dan manis, cocok untuk diminum kalau lagi panas-panasan. Saya suka semua bir keluaran Beavertown tapi Gamma Ray favorit saya. Pertama mencoba bir ini di Jepang waktu diajak seorang teman ke Baird Taproom Bashamici di Yokohama. Saya mencoba beberapa bir dari Baird Beer saat itu dan jatuh cinta dengan Red Rose. Bir ini mempunyai karakter yang unik karena bir ini di fermentasi menggunakan ragi tapi diproses dengan temperatur yang sangat rendah seperti Rasanya seperti bunga dengan campuran karamel dan terasa sedikit pahit dan manis. Baird Beer dijual di Indonesia di beberapa dengan kemasan botol, tapi saya belum pernah lihat yang Red Rose. Yang pernah saya liat di sini yang Single Take Session Ale dan Wheat King Wit. Sebelum mencoba bir ini, saya pikir bir berwarna gelap itu hanya Tapi ternyata bir berwarna gelap mempunyai banyak tipe. Saya pertama kali mencoba bir ini di Carlsberg Brewery di Copenhagen. Di situlah saya baru tahu kalau bir tipe itu ternyata ada yang karena dibuat menggunakan yang sudah di panggang. Saat mencoba langsung dari rasanya seperti karamel dengan sentuhan panggang dan ada sedikit rasa kacang juga. Setelah mencoba berbagai merk bir tipe saya tetap masih suka dengan rasanya Jacobsen Original, apa mungkin karena saya minumnya langsung dari di -nya ya? Hmmm….

18.08.17

Gimme 5: Aditya Permana

DJ yang tergabung dalam kolektif Dekadenz ini memiliki referensi musik eksotis yang bisa didengarkan di kala ia tidak bekerja sebagai Music Director di beberapa restoran di pusat Jakarta. Khidja hingga Acid Arab adalah beberapa unit musik yang mengisi -nya saat tampil, namun pada episode Gimme 5 kali ini, kami menanyakan 5 lagu versinya. Salah satu karya terbaik dari Holger Czukay menurut saya. Setelah meninggalkan posisi di band Can, dia mengerjakan album dengan teknik manipulasi pita kaset dan Pertama dengar lagu ini saya bertanya bagaimana cara membuat musik seperti ini. Lagu bernuansa Timur Tengah yang romantis ini cocok didengarkan pada saat matahari terbenam ataupun terbit. Masih dari artis yang sama. Lagu ini bertempo lebih cepat dengan nuansa latin berpadu dengan rasa absurd dan komedik. Pertama kali dengar lagu ini waktu Senyawa melakukan konser di Jakarta tahun 2016. Dan lagu ini adalah lagu pembuka layar yg menutupi Wukir dan Rully di bagian awal konser. lagu yang selalu saya dengar sejak kecil mengingatkan saya akan saat bangun pagi dan harus melakukan kesibukan hidup. Cikal bakal lahirnya musik post-punk dan Nuansa dan dari lagu ini memberi inspirasi untuk mencari lagu-lagu setipe (apa jadinya kalau lagu setipe dimainkan di dalam satu ?) Mungkin ada yang mengerti, ada yang biasa aja atau mungkin jadi pesta ? Lagu aslinya ciptaan Burt Bacharach di- oleh band Inggris 'The Stranglers' (dengan vokalis pertama mereka Hugh Cornwell). Lagu patah hati yang diubah menjadi , dengan bagian solo hammond dan gitar yang panjang di tengah lagu. Sangat !! - Dengarkan Aditya Permana di sini.

11.08.17

Gimme 5: Glen Nanlohy

Jika biasanya saat bertemu seorang DJ atau Music Director, pertanyaan yang disiapkan adalah tentang referensi lagu, kali ini bersama Glen Nanlohy ada baiknya kami menanyakan soal makanan. Alasannya sederhana - setidaknya bagi mereka yang mengenalnya lebih jauh - karena Glen suka sekali mencoba dan mencari makanan terbaik, namun tidak harus mahal. Baginya, makanan yang nikmat adalah makanan yang bisa dibilang underrated dan apa adanya. Berikut adalah 5 spot kuliner alias “happy 5” versi Glen yang tersebar dari Tokyo hingga Glodok. Tapi maaf tidak ada visual makanannya, jadi silahkan dibayangkan dari komentar Glen yang bisa dipercaya. Ini enak banget sih hahahahah. Mau bilang apa ya, saja: E N A K ! Lokasinya agak di , yakni Otsuka area, dekat Stasiun Otsuka. Karena ada di area, jadi agak carinya sih dan di dalamnya cuma muat mungkin 10 orang aja. Jadi, di luar antrenya panjang banget (tertawa). Alamat: 2-34-4 Minami Otsuka | SKY Minamiotsuka, Toshima Ini juga enak banget. Sebenarnya saya lebih suka ini daripada Nakiryu. Cuma ini susah sekali mencarinya (tertawa). Ini Black Sesame Ramen yang pernah saya coba. Alamat: 1-17-12 Chuo-cho, Meguro-ku, Tokyo 152-0001 Ini bebeknya enak banget. Kalo ke sini pesannya Roasted Goose + barbecue pork on top. Jadi bentuknya seperti bebek, lagi ditomprok sapi (kaki pendek) (tertawa). Alamat: 32-40 Wellington St, Central Hong Kong Dagingnya bersih semua, seporsinya banyak banget isinya, dan jangan lupa minta ekstra sum sum (bagi yang suka). Tempatnya banget, jadi yang madam-madam pakai sepatu hak tinggi, lebih baik tidak usah ke sini deh. Alamat: Jl. Pancoran, Gang Gloria No.12A, Glodok,, Tamansari, Jakarta Cuma lokasinya di Sanur, bukan di keramaian Seminyak dan sekitarnya (which makes it good). Makanannya sederhana tapi enak semua. Antrean buka dari jam 8 pagi, jadi, kalau kesiangan ya aja. Jangan lupa minta ekstra kulit ayam! Alamat: Jl. Segara Ayu, Sanur, Denpasar Sel., Kota Denpasar, Bali 80227

04.08.17

Gimme 5: Yudhistira Agato

Vague dibilang sebagai salah satu yang mengangkat kembali nuansa Revolution Summer di skena musik lokal. Dan layaknya pendahulunya di Rites of Spring dan Embrace, Yudhistira sang gitaris/vokalis juga menggabungkan hardcore punk dengan college rock, isian gitar tajam, serta yang telah dicetak prototipnya oleh Hüsker Dü di era 80’an dulu. Berikut adalah lima lagu Hüsker Dü terbaik menurut Yudhis. Biarpun album kedua Husker Du, Everything Falls Apart kebanyakan masih berisi tembang hardcore/punk singkat yang menandakan era awal band asal Minnesota ini, rilisan ini melahirkan satu lagu berbeda: "Everything Falls Apart," semacam Husker Du yang nantinya mereka sempurnakan di album-album berikutnya. Tapi resep formula mereka mulai terlihat di sini: lagu bertempo sedang, energi punk, gitar berisik renyah, dan tentunya petikan gitar melodik berbalut efek chorus yang menawan. Jauh sebelum Kurt Cobain melakukan hal yang serupa dengan Nirvana. Sulit mencomot lagu dari album magnus opus Zen Arcade; album dobel ambisius berdurasi 70 menit. Mengingat ini album berkonsep di mana setiap lagu merupakan bagian dari sebuah narasi yang lebih besar. Namun lagu pembuka, "Something I Learned Today" merupakan contoh sempurna bagaimana Husker Du bisa menyajikan energi punk lengkap dengan yang sibuk tanpa mengorbankan penulisan lagu atau melodi. New Day Rising, album follow-up Zen Arcade adalah rilisan terbaik Husker Du dan favorit saya. Ada banyak sekali lagu dari album ini yang layak masuk dalam daftar ini. Namun pilihan saya jelas jatuh ke "Celebrated Summer," lagu definitif band ini. gitar berisik yang khas, riff melodik yang kebangetan nya, dan chorus yang mengundang Sulit buat saya mendengarkan lagu ini tanpa sok-sokan Kalau Vague mengkover lagu Husker Du, sudah pasti lagi ini pilihan pertama. buat "The Girl Who Lives on Heaven Hill" dan "Books About UFOs." Setelah New Day Rising, Husker Du merilis Flip Your Wig, album pertama di mana mereka mulai mengurangi takaran gitar, memberikan porsi lebih ke vokal dan menampilkan penulisan lagu yang semakin ngepop. Hasilnya adalah "Makes No Sense At All," tembang terbaik yang pernah mereka tulis. Penuh dengan dan diwarnai duel vokal Bob Mould dan Grant Hart, lagu ini membuka jalan bagi band-band pop alternatif di era 90an. Biasanya saat membicarakan album debut major label Husker, Candy Apple Grey, perhatian orang tertuju ke "I Don't Wanna Know If You're Lonely", lagu rock alternatif yang juga pernah dikover oleh Green Day. Tapi di album inilah Husker Du menunjukkan kemampuan mereka meramu lagu ballad yang efektif dan emosional. "Hardly Getting Over It" merupakan luapan keresahan Bob Mould mengenai pendeknya umur manusia di bumi setelah seorang temannya meninggal dunia tiba-tiba. Hanya bermodalkan drum, gitar akustik, dentingan piano, dan vokal rapuh Mould, Husker Du membuktikan bahwa mereka bukan sekadar musisi - Dengarkan Vague di tautan ini.

Load More Articles whiteboardjornal, search

Subscribe to the Whiteboard Journal newsletter

Good stuff coming to your inbox, for once.