Lima Podcast Pilihan untuk Dinikmati Selama di Rumah
Kali ini, kami telah merangkum lima seri podcast yang dapat dinikmati sebagai hiburan alternatif selain menonton di masa karantina mandiri ini.
Kali ini, kami telah merangkum lima seri podcast yang dapat dinikmati sebagai hiburan alternatif selain menonton di masa karantina mandiri ini.
Dengan kebijakan yang mengharuskan masyarakat untuk menetap di rumah, Netflix saingi Disney dengan streaming dan subscription yang meningkat.
Program dari HBO ini menyediakan seri-seri ikonis seperti “The Sopranos” dan “Succession” secara gratis mulai 3 April 2020.
Kostum yang terinspirasi dari komik “Rebirth Batman” ini diperlihatkan lewat camera test di akun Twitter sang sutradara, Matt Revees.
Di sela kesibukannya sebagai salah satu filmmaker di Indonesia, Timo Tjahjanto dan Kimo Stamboel (The Mo Brothers) berhasil kami temui di lokasi shooting film terbarunya, untuk membahas regulasi pemutaran film, konteks film serta sensor di Indonesia.
Train to Busan adalah film yang sangat menghibur. Dengan cerita yang berpusat kepada penumpang-penumpang kereta yang berusaha untuk melarikan diri dari epidemic virus zombie, hasil karya sutradara Yeon Sang-ho ini patut dipuji, terutama karena ia mengambil sebuah tema (zombie) yang sudah cukup sering diangkat, namun membuatnya menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan untuk ditonton tanpa perubahan signifikan pada formula jenis film ini. Seperti film zombie lainnya, kisah Train to Busan berkisah mengenai bagaimana karakter-karakternya bisa bertahan hidup dan meloloskan diri dari malapetaka yang selalu mengejar mereka. Salah satu elemen yang membuat film ini seru adalah zombienya, tidak seperti zombie di film lain, disini mereka bisa berlari dan bergerak dengan cepat. Ketegangan di film zombie biasanya datang dari rasa paranoia pada monster-monster yang secara pelan mengejar tokoh utama - membangun sebuah atmosfir yang pelan-pelan tumbuh di kepala penonton sembari filmnya berlangsung. Dengan zombie yang bergerak sangat cepat dan berbondong-bondong, Train to Busan membuat setiap adegan melarikan diri seperti layaknya film action - tegang dan penuh adrenalin. Tentunya, film ini tidak hanya menawarkan adegan action yang bertubi-tubi. Yeon Sang-ho memberi waktu istirahat dari adegan-adegan tegang serta memajukan plotnya melalui interaksi dan drama antar karakter. Seperti hubungan antar bapak dan anak, pasangan muda, dan hubungan antar karakter lain yang berkumpul dalam usaha melawan zombie. Meskipun adegan drama berhasil memberi ruang untuk istrahat dari dan juga mengamplifikasi bagian serunya, adegan tersebut kadang terasa berlebihan. Pesan-pesan moral klise tentang persahabatan, loyalitas, dan gotong royong yang menyolok dan memancing emosi penonton terasa terlalu dipaksakan. Sebelum Train to Busan, Yeon Sang-ho telah menyutradarai sejumlah film animasi, dan mungkin adegan drama yang pantas melalui animasi tidak berhasil diterjemahkan dengan baik pada film live-actionnya. Tetapi secara keseluruhan, Train to Busan adalah film menyenangkan yang patut ditonton jika anda mencari film action yang menghibur. Suksesnya sudah terbukti dengan gosip bahwa akan ada sebuah sequel atau prequel yang akan menyusul di waktu yang dekat. Train to Busan (2016) Sutradara: Yeon Sang-ho Sinopsis: