Terima Kasih, Sunset Limited
Kami berbincang dengan pelanggan tetap Sunset Limited mulai dari ADGI, Noisewhore, Kolibri Rekords hingga Studiorama tentang arti ruang tersebut bagi mereka.
Words by Ghina Sabrina
Kehadiran kedai kopi independen dalam suatu daerah menandakan pertumbuhan semangat komunitas yang meriah. Ketika berdiam dalam suatu kedai kopi cukup lama, kelompok yang terdiri dari sosok-sosok berbeda dapat diamati sebagai komunitas lokal yang mewarnai skena sekitar. Karakter itupun hadir dalam Sunset Limited, sebuah cafe, toko dan public space di Kemang Timur. Tidak sekadar tempat untuk menambah asupan kafein harian, Sunset Limited juga merupakan wadah untuk para sosok kreatif bertukar pikiran, membuat keputusan, hingga bertemu teman lama maupun baru. Tanggal 23 Februari lalu merupakan hari terakhir Sunset Limited membuka pintunya bagi publik. Maka dari itu, kami berbincang dengan sosok-sosok yang menyebut Sunset Limited sebagai rumah, mulai dari Ratta Bill, Xandega Tahajuansya hingga Diaz Hensuk tentang arti ruang tersebut bagi mereka.
Xandega Tahajuansya
Polka Wars / Studiorama
Apa arti dari Sunset Limited bagi Anda?
Sunset Limited itu tempat yang nyaman untuk berkumpul, bertukar pikiran, belajar, berkarya, mendengarkan lagu, minum kopi susu dan makan indomie goreng kroket balls.
Coffee shop adalah salah satu tempat di mana Anda bisa melihat berbagai komunitas yang terletak di daerah tersebut. Bagaimana Anda melihat orang-orang yang datang ke Sunset Limited?
Kebanyakan yang datang bergerombol itu orang-orangnya kayaknya kerja di dunia kreatif.
Acara apakah yang paling Anda ingat di Sunset Limited?
Waktu gue dan anak-anak Polka Wars kolaborasi dengan tim Table Six buat pameran fotografi sekaligus rilis single lagu kami yang berjudul “Rangkum”. Acaranya bertajuk “From Borough to Borrow”. Ada acara opening dan closing party-nya ditambah exhibition-nya berjalan 3 minggu. Senang banget. Pertama kali berkontribusi dengan tim desain yang sepaham sama apa yang gue inginkan. Lalu space dan orang-orang yang urus terbuka banget. Oh sama pameran pertamanya Ardneks yang di Sunset juga memorable banget.
Menurut Anda, seberapa pentingnya “community hub” seperti Sunset Limited untuk membangun sebuah komunitas?
Penting banget karena bisa serempet bahu dengan orang-orang yang kemungkinan sepaham dan punya sama interest. Banyak pasti karya-karya yang muncul karena dikerjakan di Sunset Limited.
Apa harapan Anda untuk kedepannya?
Harapannya makin banyak dan diverse agar semua memiliki tempat yang mereka nyaman dan makin banyak tempat yang lebih terbuka terhadap semua komunitas.
Ratta Bill
Kolibri Rekords / Bedchamber
Apa arti dari Sunset Limited bagi Anda?
Sebuah tempat dimana gue merasa nyaman. Nyaman untuk ngopi, kerja, ketemu orang, berbagi dan bahkan tampil. Record label gue, Kolibri Rekords juga mengadakan rapat mingguan di sini, jadi ini cukup berat buat kami yang belum mampu sewa kantor sendiri (tertawa).
Coffee shop adalah salah satu tempat di mana Anda bisa melihat berbagai komunitas yang terletak di daerah tersebut. Bagaimana Anda melihat orang-orang yang datang ke Sunset Limited?
Yang gue lihat sih ada banyak komunitas di industri kreatif. Tidak jarang gue melihat mereka yang sedang ngomongin band, rapat bikin acara atau sedang mendesain. Gue juga sering bertemu dengan teman-teman di komunitas lain seperti Noisewhore, Microgram dan Studiorama tanpa janjian. Dengan adanya tempat ini, silaturahmi kita dapat terjaga secara alami.
Acara apakah yang paling Anda ingat di Sunset Limited?
Salah satu memori paling awal gue ke tempat ini adalah untuk melihat Jordan Marzuki presentasi karya-karyanya, di saat itu juga gue melihat kalo tempat ini juga memiliki asosiasi terhadap komunitas desain grafis. Gue juga pernah datang ke pameran perdana Kendra dan release party Polka Wars yang ramai banget.
Menurut Anda, seberapa pentingnya “community hub” seperti Sunset Limited untuk membangun sebuah komunitas?
Penting sekali karena keberadaannya selain bisa membuat orang nyaman bukan hanya untuk ngopi, tapi juga memiliki energi supportive untuk membuat sesuatu. Mungkin karena Sunset Limited dibangun oleh orang-orang dengan semangat yang sama, maka gue pun jadi merasa tempat ini bisa mengerti gue. Bahkan gue sudah ada niatan kalo gue mau coba berpameran solo, di sini bakal jadi tempat pertama gue.
Apa harapan Anda tentang keberadaan community hub seperti Sunset Limited untuk kedepannya?
Gue harap akan ada lebih banyak lagi community hub dengan semangat serupa, tentunya dengan berbagai alternatif. Because we always, need more space!
Christiano Ario Wibowo
Kurosuke / Anomalyst
Apa arti dari Sunset Limited bagi Anda?
Sunset Limited buat gue itu lebih dari sekadar kedai kopi biasa, tapi lebih ke sebuah tempat bertemu banyak orang dan pelaku kreatif, terutama di daerah Jakarta Selatan. Sebuah tempat dimana secara sengaja atau tidak sengaja bisa bertemu dengan pelaku seni lain maupun penikmat seni lain.
Coffee shop adalah salah satu tempat di mana Anda bisa melihat berbagai komunitas yang terletak di daerah tersebut. Bagaimana Anda melihat orang-orang yang datang ke Sunset Limited?
Menurut gue, Sunset Limited yang berlokasi di Kemang Timur ini cukup strategis untuk pelaku seni, baik dari desainer, musisi, penggiat film, maupun seni mana pada umumnya. Secara lokasinya pun, Sunset Limited berdekatan dengan di mana para pelaku seni ini tinggal dan/atau bekerja. Tidak kaget saat Sunset Limited ini dibuka, langsung menjadi tempat meeting, tempat nongkrong ngobrol ngalor ngidul dan bertukar pikiran, tanpa menjadi tempat yang eksklusif.
Acara apakah yang paling Anda ingat di Sunset Limited?
From Borrow to Borrow, Pameran dan Launching EPNY dari Polka Wars. Hari itu gue main 4 kali dalam satu malam, bersama Vira Talisa, Anomalyst, Polka Wars, dan impromptu bersama Danilla. Itu salah satu acara yang punya soft spot sih di hidup gue. Rasanya sangat hangat hari itu. Energi penontonnya pun sangat hangat. Salah satu acara yang berbekas.
Menurut Anda, seberapa pentingnya “community hub” seperti Sunset Limited untuk membangun sebuah komunitas?
Penting sekali. Menurut gue community hub seperti Sunset Limited itu juga merupakan bagian besar dan sangat berperan dalam membangun ekosistem seni. Secara langsung pasti akan mempertemukan banyak buah pikiran, dan menjadi jembatan antara pelaku dan penikmat seni. Selain itu, community hub seperti Sunset Limited pun bisa menjadi ‘rumah’ untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, bukan sekadar hura hura. Set-nya sangat tepat. Dan juga tempat pacaran yang bagus untuk di foto (tertawa).
Apa harapan Anda tentang keberadaan community hub seperti Sunset Limited untuk kedepannya?
Semoga semakin banyak dan yang perlu digaris bawahi, semakin banyak juga yang mendukung. Sepertinya semua orang perlu ingat bahwa community hub seperti Sunset Limited merupakan sebuah bisnis. Agar bisnis ini bisa berjalan tentunya juga harus didukung dengan membeli produk-produk yang dijual, sehingga terjadi hubungan timbal balik. Terkadang kita lupa bahwa community hub dengan model bisnis kedai kopi seperti Sunset Limited bisa bertahan jika secara angka masih masuk akal, dan kita sebagai bagian yang mendapatkan keuntungan terbesar juga harus memahami hal tersebut, baik pelaku seni dan penikmatnya juga. Semoga penikmatnya bisa lebih banyak belanja produknya saat datang acara-acara swadaya komunitas. Terakhir, semoga kedepannya community hub bisa menjaring masyarakat lebih luas lagi dari setiap kalangan, profesi, dan lini profesi. Sehingga community hub tersebut bisa menjadi tempat seluruh orang untuk memecah roti dan berkumpul.
Apa arti dari Sunset Limited bagi Anda?
Sunset Limited adalah keramahan dalam wujud coffee shop. Layaknya rumah dengan pintu yang selalu terbuka, siapa saja boleh masuk dan menganggapnya rumah sendiri. Anda bisa duduk santai menyeruput kopi, fokus kerja ditemani cemilan, melaksanakan pameran, dan bahkan menggelar acara musik intim. Sunset Limited juga merupakan saksi bisu terhadap sejumlah pengambilan keputusan penting tiap Studiorama menjalankan meeting di sana.
Coffee shop adalah salah satu tempat di mana Anda bisa melihat berbagai komunitas yang terletak di daerah tersebut. Bagaimana Anda melihat orang-orang yang datang ke Sunset Limited?
Dari pengamatan pribadi, Sunset Limited didatangi oleh orang-orang yang beragam (walau mayoritas tahu bagaimana cara berbusana). Ini menjadikannya titik temu antara orang-orang dari berbagai latar belakang dan minat. Tak jarang mereka berdiskusi satu sama lain, memantik kemungkinan-kemungkinan untuk di masa mendatang. Entah ada berapa banyak koneksi dan kolaborasi yang tercetus di Sunset Limited.
Acara apakah yang paling Anda ingat di Sunset Limited?
Mungkin ini terdengar self-centered, tapi apa yang ada di top-of-mind adalah acara di mana saya terlibat di dalamnya. Crayola Eyes, misalnya, bermain akustik perdana—dan sekali-sekalinya—di sana pada acara “Recollecting” asuhan Sajama Cut. Saya juga pernah bertindak sebagai DJ untuk peluncuran zine bermutu “Ticket to Nowhere”. Namun selain itu, saya pun tidak bisa melupakan mini pameran Ardneks yang bertajuk “The Sugar Colony”. Oh, acara perpisahan “One Last Sunset” beberapa hari lalu tentunya akan selalu terkenang. Bangga sekali bisa turut meramaikan tempat ini selama masih berdiri.
Menurut Anda, seberapa pentingnya “community hub” seperti Sunset Limited untuk membangun sebuah komunitas?
Salah satu nilai lebih Sunset Limited adalah keterbukaannya terhadap segala jenis komunitas; apapun disiplinnya, baik baru atau lama. Dengan demikian, Sunset Limited menjadi penting karena memberikan ruang bagi komunitas yang baru terbentuk dan masih kesulitan mendapat tempat. Sangat memungkinkan untuk melakukan showcase kecil di sini, sebuah langkah penting bila ingin mengenalkan komunitas baru ke publik lebih luas.
Apa harapan Anda tentang keberadaan community hub seperti Sunset Limited untuk kedepannya?
Tentunya saya berharap bahwa tutupnya Sunset Limited tidak menyurutkan semangat tempat-tempat serupa. Seperti yang sudah saya tulis pada pertanyaan nomor dua, community hub seperti Sunset Limited adalah titik temu yang bisa memantik kemungkinan untuk di masa mendatang. Entah itu kemungkinan untuk menyaksikan sajian musik seru, melihat pameran dari seniman muda potensial, atau sekadar mengapresiasi inisiatif komunitas baru. Bila kemungkinan-kemungkinan ini terhapuskan karena ketiadaan community hub, kita sendirilah yang merugi.
Diaz Hensuk
ADGI
Apa arti dari Sunset Limited bagi Anda?
Yang pasti Sunset lebih dari sekedar coffee shop. Bukan kopi dan rasa terbaik yang ada di sana, tapi justru spirit dan vibe tempatnya yang membuat fungsi mereka jadi beragam. Keramahan, simple dan tidak macam-macam, mungkin itu.
Coffee shop adalah salah satu tempat di mana Anda bisa melihat berbagai komunitas yang terletak di daerah tersebut. Bagaimana Anda melihat orang-orang yang datang ke Sunset Limited?
Dari awal Sunset lahir, cukup terlihat market mereka sudah terbentuk secara tidak langsung. Designer, musisi atau seniman independen bisa mudah terlihat di sana, karena memang belum banyak tempat yang bisa dijadikan ‘pelarian’ untuk mereka. Sunset Limited salah satunya, dan cukup sukses, mungkin karena kesamaan visi.
Acara apakah yang paling Anda ingat di Sunset Limited?
“Chit x Chat” yang diselenggarakan rutin oleh ADGI adalah salah satunya. Sunset berbaik hati membukakan pintu pertama dan setia membantu acara tersebut sampai belasan kali, dengan speaker seperti Darbotz, Hermawan Tanzil, Danton Sihombing, Jordan Marzuki, dan lain-lain.
Menurut Anda, seberapa pentingnya “community hub” seperti Sunset Limited untuk membangun sebuah komunitas?
Klise, tapi memang sangat dibutuhkan. Sebuah tempat yang terbangun karena kesamaan visi, hobi atau profesi. Mungkin ada beberapa tempat lain yang juga ingin ke arah sana, tapi karena satu dan lain hal market berkata lain, sehingga komunitasnya tidak terbentuk.
Apa harapan Anda untuk kedepannya?
Harus tetap ada dan konsisten ya. Selain itu juga aspek komersialnya harus tetap baik, karena bagaimanapun juga tempat itu harus sustainable. Agar komunitas punya opsi ruang untuk berinteraksi.
Argia Adhidhanendra
Noisewhore
Apa arti dari Sunset Limited bagi Anda?
Sunset Limited merupakan melting pot bagi saya pribadi, dalam bidang yang saya tekuni, sering sekali saya bertemu pelaku-pelaku lain seperti promotor atau label lain di sana. Noisewhore juga rutin berkumpul tiap minggu di Sunset Limited ditambah dengan hospitality Fandy dan Fendy, beberapa bulan yang lalu mungkin kami ke Sunset tiap hari dan main Nintendo Switch sama Fandy hingga malam.
Coffee shop adalah salah satu tempat di mana Anda bisa melihat berbagai komunitas yang terletak di daerah tersebut. Bagaimana Anda melihat orang-orang yang datang ke Sunset Limited?
Saya melihat orang-orang di Sunset Limited merupakan orang yang kreatif, dengan selingan beberapa orang di hari tertentu yang main Mobile Legends tentunya (tertawa). Tapi most of the time saya melihat orang bekerja dalam bidang kreatif atau brainstorming tentang sesuatu yang kreatif. Saya tahu ada banyak pelaku industri musik disana, ditambah dengan anak-anak arsitektur dan agensi.
Acara apakah yang paling Anda ingat di Sunset Limited?
Agak klise sepertinya tapi saya akan selalu ingat “The Last Sunset” beberapa hari yang lalu. Saya terlibat dalam menyiapkan acara tersebut, dari kurasi hingga orang-orang yang datang merupakan malam yang baik.
Menurut Anda, seberapa pentingnya “community hub” seperti Sunset Limited untuk membangun sebuah komunitas?
Tentu sangat penting. Saya tidak bisa menghitung bagaimana saya bertemu dengan orang-orang baru di sana dan membuat sesuatu dari pertemuan di Sunset, sengaja atau tidak sengaja. Daerah ini tentu akan merindukan Sunset.
Apa harapan Anda untuk kedepannya?
Saya tidak berharap banyak sejujurnya, community hub harus organik, banyak toko kopi yang rasanya tujuannya ingin menjadi community hub namun sangat superfisial dan gagal menjadikan tempatnya sebagai community hub. Sunset Limited tidak menuliskan community hub dalam business plan-nya mungkin, namun Fandy dan Fendy berhasil menciptakan creative playground selama beberapa tahun terakhir, sebuah hub yang lebih baik daripada co-working space yang banyak muncul sekarang atau toko kopi superfisial. Saya percaya lambat laun akan ada community hub seperti ini lagi. Bagaimana tidak, Fandy sudah mengajak saya dan beberapa kawan lain untuk mencari tempat favorit baru untuk kita semua (tertawa).