Our Favorite Releases This July
NewJeans, Julie Byrne, Disclosure, dan CONFVSE adalah beberapa dari musisi dengan rilisan favorit kami bulan ini.
Words by Whiteboard Journal
Julie Byrne – The Greater Wings
Obat saat kangen sama Grouper (dan Hara?). Bisa jadi further listen juga buat yang kena sama Weyes Blood dan ingin menyelam lebih dalam ke telaga Amerikana.
Anda Perdana – Desember
Basian dari Konser Rimpang hari Kamis kemarin. Tapi excited sudah membumbung sejak di press conference diumumkan bahwa Anda Perdana akan memainkan cover dari lagu “Desember”. Di panggung, harapan yang membumbung itu tunai langsung. Untung nggak pake lama lagunya rilis digital. Lagu ini mengingatkan betapa Anda adalah salah satu musisi yang ma’rifat. Di separuh awal lagu, ia bernyanyi hanya dengan iringan bass. Di separuh akhir, ia menukar instrumen dengan gitar, tapi isiannya tetap mengejutkan: sama sekali berbeda dengan apa yang imaji saat kita membayangkan tentang salah satu lagu kuncian ERK ini. Tapi di saat yang sama ia mengimbangi eksperimentasi instrumen ini dengan nada menyanyi Cholil, membuat tarik-menarik yang seru akan instrumentasi yang asing dengan nyanyian yang familiar.
Fuzzy, I – Corruft
Berdasarkan hasil observasi pribadi, belakangan sedang ramai musim kawin. Tapi, hanya Fuzzy, I yang berhasil mengawinkan ketukan drum groovy, bassline slebor, riff mengayun repetitif, modular synth subtil yang menenggelamkan, serta catatan insomnia (tampaknya) dengan begitu harmonis. Terasa minimalistik namun megah secara bersamaan. Penyelenggara konser yang akan mengundang mereka harus bersiap menyediakan sound system dan environment terbaik untuk dapat “mencerna” musiknya secara paripurna.
Disclosure – Higher Than Ever Before
Duo elektronik ini memang sulit dilepaskan dari indie sleaze dan perannya mempopulerkan dance music di awal dekade lalu. Sepuluh tahun berjarak dari groundbreaking albumnya, mereka kembali ke fitrahnya sebagai produser musik electronic yang berasal dari UK: cukup mengejutkan karena selain tidak melibatkan musisi lain dan memasukkan sample apapun, mereka membuat track bergenre jungle dan iringan vokal dengan pendekatan ala band psychedelic pop awal 2010-an. Join thousands of satisfied users who have downloaded the Betwinner app
Vanishing Twin – Afternoon X
Setelah mengukuhkan diri sebagai trio, mereka merilis track ini sebagai promo single pertama untuk album keempatnya pada Oktober mendatang. Pengurangan personel tampaknya menjadikan mereka lebih leluasa dalam menjelajah teritori eksperimental yang sama sekali belum terjamah—meski Broadcast dan Stereolab telah mencobanya. Perlahan tapi pasti, Vanishing Twin membawa buah tangan hipnotik dari eksplorasinya yang matang dan penuh persiapan.
GAC – Really Really Want
Sejak bangun dari hiatus panjang mereka, tampaknya sangat jelas arah dari era baru Gamaliel, Audrey, dan Cantika. Pop/R&B (bersama fenomena Y2K yang melekat padanya) memang sedang banyak diulik musisi, terutama untuk menghibur pasar feminin yang sudah jengah disuguhi ballad terus-terusan. Jadi, di tengah maraknya kolam genre tersebut, tak heran jika GAC menjadi benchmark untuk dikejar. Mereka mahir mengolah konsep jadi ketika menyentuh masa ini, semua ikut dibawa; tidak hanya musik namun juga segala aspek visual yang mengikuti.
Assia Keva – There’s Nothing Else
Dibandingkan lagu-lagu Assia Keva yang lain, mungkin lagu ini terbilang yang paling ringan dan tidak terlalu banyak “bumbu” rif dan runs. Namun, alih-alih kecewa, lagu ini justru menjadi contoh yang baik bahwa soul tak perlu selalu rumit. Mungkin suara Assia Keva yang dari pabrik sudah soulful membantu mewujudkan itu. Tone suara yang lebih rendah dan tebal daripada solois perempuan pada umumnya menjadi senjata yang berbahaya ketika diterapkan secara strategis, seperti yang Keva lakukan di lagu ini.
Tori Kelly – tori (EP)
Jika berbicara mengenai Tori Kelly, rasanya tidak adil untuk mengikatnya ke satu genre tertentu. Selama bertahun-tahun bermusik, ia menunjukkan repertoire yang beragam, mulai dari your typical acoustic pop sampai dengan soulful gospel. Di EP terbarunya, ia hadir membawakan Pop/R&B yang khas terdengar di tahun 2000-an (sebuah fenomena comeback yang, walaupun dirayakan, sudah mulai terasa over used).
Satu yang berkesan dari EP ini adalah lagu “cut” berisikan iringan biola dengan synth Y2K yang disematkan sebagai pemanis. Rindu sih, tarikan-tarikan dan riff-runs heboh darinya. Namun, kepiawaiannya dalam memproduksi EP ini menjadi testamen bahwa Tori Kelly tidak lekang oleh genre.
Billie Eilish – What Was I Made For
Barbie The Album berisikan banyak lagu-lagu yang menarik, termasuk diantaranya interpretasi maskulin dari kacamata Sam Smith di track “Man I Am” dan lagu “Speed Drive” yang menyenangkan dari Charli XCX. Namun, jika ditanya track mana yang berpotensi untuk terus menggema hingga bertahun-tahun lamanya, lagu suguhan Billie Eilish paten menjadi jagoan utama. Dengan iringan piano dan sedikit biola dan bass untuk mempercantik (dan mempertebal) dinamika di akhir, suara Billie tetap menjadi karakter utama yang bersinar dalam lagu tersebut.
CONFVSE – Beside
Starting off sounding sulky as they build the tension, the band cranked their true colors up to 11 as they approach the chorus—striking hints of post-rock and Midwest emo. The catchy vocals also helped in bringing out a wistful mood in the song, which also made it one of the most fitting music for those looking-out-the-window sequences in everyday scenarios.
BrokenTeeth – 초록달 (once in a green moon)
When ‘60s progression (and bass tone) meets shoegaze. The Seoul-based band represents one of the uncommon (but always welcome) tropes in music: an artwork that captures the whole mood of the song, as evident through the gloomy, murky, but somehow vengeful temper expressed by the whole instruments. Song’s also one of those cases where the chords fall comfortably into place, and I especially like the very familiar four chords down at 02:07!
Finger Runs – Butterfly
Usually found in live houses (where bands like tricot to For Tracy Hyde can be found), the realm of Japanese underground idols is another rabbit hole that one can lose themselves in—though you’ll never know what you’re gonna get! Finger Runs is one of them, and their single broke through with progressive funk tendencies. Expect unadulterated fun exhibited by the vocals and their blisteringly quick band.
jizue – here
As a fusion band of jazz, post-rock, and bits of math rock, jizue unravels what it’s like to go on an interstellar journey through their piano-driven, grand yet illustrative chord progression(s), and a reciprocal drums and bass (where both are equally as playful throughout the song). If you like fox capture plan or mouse on the keys, this is one to add to your playlist.
culenasm – 8gatsu31nichi
Hailing from Fukuoka, culenasm’s early releases had atmospheric and shoegaze-y sounds, which were carried over and sprinkled on their newest single. Taking on a more traditional J-rock sounds, it seems that they understood best on how to use the unapologetically Japanese “Royal Road progression”, which was translated best here—evident in its head bop-inducing chorus!
Editorial Pick
NewJeans – Get Up (EP)
Bulan Juli ini penuh diisi oleh NewJeans secara berkala. Mulai dari minggu pertama hingga akhir, ADOR memperkenalkan proyek sophomore NewJeans bertajuk “Get Up” (EP). Menyuguhkan 5 lagu dan visual yang—seperti biasa—disruptif terhadap apa yang diekspektasikan dari industri K-Pop sekarang ini.
Dari seluruh track yang ditawarkan, lagu “Super Shy” menjadi jagoan mayoritas tim editorial kami (yang beda cuma Sade yang lebih suka “Cool with You”). Alasannya karena lagu itu dinilai yang paling catchy dengan pattern drum yang menarik. Overall, lagunya menyenangkan!
Selain karena lagunya yang unik, lagi-lagi NewJeans juga membuat visual yang memantik diskusi. Lebih sinematik, dengan estetika yang lebih relevan di barat, tapi tetap muda dan menyenangkan.