“MRT (Mudah-mudahan Ramai Terus)” Perayaan Sir Dandy untuk Moda Transportasi Baru Jakarta
Lagu yang tepat sebagai soundtrack saat naik MRT.
Teks: Stefano William A.
Foto: Sir Dandy
Hadirnya moda transportasi MRT (Mass Rapid Transportation) membuat masyarakat ibukota menjadi semakin bangga dengan kota Jakarta. Pembangunan yang dilaksanakan selama bertahun-tahun akhirnya menghasilkan sesuatu yang berguna dan patut dibanggakan. Salah satu bentuk ekspresi datang dari Sir Dandy. Tidak merilis lagu semenjak album “Lesson #1” di tahun 2011, musisi folk ini mengeluarkan lagu baru berjudul “MRT (Mudah-mudahan Ramai Terus)”. Mengajak beberapa teman di antaranya Riko Prayitno dari grup musik Mocca, Vincent Rompies, Petra Sihombing, serta Kamga Mo & Chevrina Anayang dari grup Dekat, single ini selesai diproduksi pada awal bulan April lalu.
Lagu dibuka dengan ‘pengumuman’ oleh Soleh Solihun dengan pesan-pesan jenaka. Secara jujur liriknya mencerminkan geliat masyarakat di Jakarta. Menyanyikan lirik, “Problema hidup di Jakarta / Habis waktuku di jalan raya”, ia menggambarkan bagaimana kemacetan lalu lintas adalah musuh setiap orang sebelum akhirnya mendapat MRT sebagai solusi (walaupun baru sampai bundaran HI). Meski demikian, ada perbandingan keadaan transportasi secara lebih luas antara di sini dan luar negeri yang turut disampaikan lewat lirik “Orang sudah ke bulan / Kita masih di setopan”. Suara Soleh Solihun muncul kembali di bagian akhir lagu meladeni bermacam-macam pertanyaan para penumpang mengenai apa yang bisa dilakukan di MRT.
Single ini menjadi awal kembalinya sang musisi menghibur pendengarnya dengan materi baru. Kabarnya sekarang Sir Dandy dalam proses untuk merampungkan mini albumnya. Sambil menunggu karya selanjutnya, kita bisa menikmati lagu “MRT” sebagai soundtrack tepat sambil naik MRT.