Kini Musisi Indie Bisa Mengunggah Musiknya Secara Langsung di Spotify
Apakah langkah ini merupakan salah satu strategi Spotify untuk membalap SoundCloud?
Teks: Brigita Olga
Foto: Spotify
Spotify yang baru-baru mengumumkan fitur baru yang memberi akses kepada musisi-musisi indie untuk membagikan karyanya kepada dunia, lewat Spotify For Artist. Fitur yang baru dirilis dalam versi beta ini, memungkinkan musisi-musisi yang tidak berada di bawah naungan label untuk mengunggah karyanya ke platform Spotify, mengatur waktu kapan musik mereka akan rilis dan juga melihat preview bagaimana artist page mereka akan tersaji di Spotify.
Langkah-langkah yang harus diikuti untuk mengunggah karya sendiri pun cukup mudah. Lewat akun Spotify For Artist yang sudah dibuat sebelumnya, artis hanya perlu mengisi beberapa informasi mendasar seputar musik yang akan dirilis. Seperti mengunggah artwork yang akan dijadikan ikon musik, memberi judul dan tipe musik, menyertakan artis yang berkolaborasi, lalu menjadwalkan kapan musiknya akan live.
Sebelumnya, artis yang ingin mengunggah karyanya ke Spotify, harus menempuh jalur distributor seperti DistroKid, CD Baby, TuneCore atau sejenisnya dengan dikenakan sejumlah biaya tambahan. Lewat dirilisnya fitur ini tentunya memudahkan para blooming artists untuk mengekspos karyanya ke pasar musik luas secara cuma-cuma. Spotify juga akan memberikan royalti penuh setiap bulannya atas setiap karya yang diunggah, dan tidak akan membebankan biaya apapun atas lagu-lagu yang dirilis.
Untuk sementara waktu, fitur Spotify For Artist masih terbatas dan hanya bisa digunakan oleh musisi-musisi independen US-based yang menerima undangan dari Spotify untuk mengunggah musik mereka. Spotify pun sudah bekerja sama dengan beberapa musisi dan label independen seperti Noname, Michael Brun, VIAA, Hot Shade, untuk menyempurnakan dan mengoptimalkan fitur ini.
Media penyedia layanan streaming musik digital boleh saja terus berevolusi. Namun, kian hari evolusi yang terjadi makin tidak inovatif, seakan cuma saling mengadopsi fitur unggulan, atau cuma amandemen kecacatan yang dimiliki oleh masing-masing platform. Apakah langkah ini merupakan salah satu strategi Spotify untuk membalap SoundCloud, yang ‘kebetulan’ baru merilis fitur serupa Discover Weekly?