Gimme 5: Album Musik 80-an Pilihan Kurosuke
Dari Diana Ross hingga Yellow Magic Orchestra.
Untuk seorang musisi, memiliki satu band saja terkadang tidak cukup memenuhi hasrat mereka untuk berkarya. Christianto Ario Wibowo pun dapat mengatakan hal yang sama. Selain menjadi frontman untuk band pop Anomalyst, ia juga mengeksplorasi sisi lain dirinya melalui Kurosuke, proyek solo dengan debut album self-titled yang dirilis tahun 2018 lalu. Pengaruh dari musik tahun 80-an dapat terasa jelas dalam musikalisasi Kurosuke, karena menurutnya, estetika dan suara yang ada pada era tersebut dapat merefleksikan visi dan mood yang ia inginkan. Oleh karena itu, kami menanyakan album tahun 80-an pilihannya.
Michael Jackson – Thriller
Michael Jackson – Thriller bagi saya merupakan album terbaik di dekade 80-an, dan juga masih masuk dalam daftar album favorit saya sepanjang masa. Album ini bagi saya merupakan album paripurna Michael Jackson. Secara musikal, album ini merupakan album tanpa cela. Komposisi, penulisan lagu dan lirik, serta kualitas harmoni dan rhythm nya bisa dibilang sempurna. Secara produksi, mungkin album ini merupakan cetak biru dari produksi karya rekam, bahkan sampai hari ini. Teknik produksi dan eksplorasi suara dan estetik tercampur secara ideal, tidak berlebih. Selain itu, pengaruh album ini terhadap peta musik dunia pun sangat besar, album ini merupakan awal kecintaan saya terhadap musik dekade 80-an. Saya mempunyai mimpi untuk memiliki album seperti ini, berkualitas dan bisa dinikmati.
Tears For Fears – The Seeds of Love
Album ini merupakan album terakhir Roland Orzabal dan Curt Smith sebagai sebuah duo hingga waktu yang sangat panjang. Walaupun mungkin album ini bukan menjadi album favorit Tears For Fears bagi banyak orang, bagi saya pribadi album ini juga merupakan album paripurna di penghujung dekade 80-an. Lepas dari musik komputer dan kembali ke pendekatan organik, bagi saya album ini menjadi sebuah karya yang sangat kohesif sebagai kesatuan, sebuah definisi album pop yang baik bagi saya. Album ini menjadi salah satu guru besar saya dalam berkarya, kompleksitas, humor, politik dalam balutan musik yang indah.
Diana Ross – Diana
Salah satu penyanyi wanita favorit saya setelah Karen Carpenter, album ini diproduseri oleh Nile Rodgers, salah satu produser favorit saya setelah George Martin. Album post-disco ini bagi saya salah satu karya terbaik Nile Rodgers dan Diana Ross. Jejak Nile Rodgers sangat tersebar diseluruh album ini, begitupun performa vokal Diana Ross yang bagi saya belum ada yang bisa menyamakan. Album ini cukup menjadi referensi besar dan pengaruh besar bagi banyak musisi 80’s revival.
The Police – Synchronicity
Album terakhir The Police yang memiliki tempat spesial di hati saya. Penulisan lagu yang brilian dan lirik yang cerdas serta kualitas produksi yang sulit untuk disamakan. Setelah mendengarkan album ini bertahun tahun, saya rasa dapat terlihat pengaruh pengaruh album ini dalam karya karya saya. Harmoni, estetika suara, bahkan mungkin lirik pun bisa terdengar. Air mata pun berjatuhan saat saya berkesempatan menonton tur reuni mereka hampir 10 tahun yang lalu. Salah satu album terpenting dalam hidup saya.
Yellow Magic Orchestra – Naughty Boys
Butuh waktu yang cukup lama untuk memahami dan mengapresiasi album ini. Saya penggemar berat 3 album pertama Haruomi Hosono. Tapi melalui album ini saya pun berkesempatan untuk mengapresiasi perkembangan personal tiap musisi. Album ini merupakan pintu pembuka saya terhadap Ryuichi sakamoto. Secara estetika, album ini menjadi cetak biru dari New Wave dan Synth Pop yang tersebar hingga hari ini. Salah satu inspirasi terbesar Kurosuke.