Evolusi dari Sad Girl Music Mendominasi Grammy, Siapa yang Akan Menang Banyak: SZA atau Olivia Rodrigo?
Preview dari keseruan yang akan hadir di Grammy Awards 2024 yang dipersembahkan oleh MOLA.
Words by Muhammad Hilmi
Awal tahun selalu menjadi momen yang sangat dinantikan dalam dunia musik, dengan gelaran Grammy Awards menjadi sorotan utama. Grammy Awards selalu menjadi panggung puncak bagi para musisi terbaik di dunia untuk bersaing dan memperoleh pengakuan atas prestasi mereka. Tahun ini, Grammy Awards menampilkan pertarungan sengit antara karya-karya musik terbaik dari tahun 2023. Namun, yang menarik dan menonjol tahun ini adalah dominasi para musisi perempuan dalam banyak kategori, termasuk kategori-kategori paling bergengsi seperti Record of The Year dan Album of The Year. Nama-nama seperti Miley Cyrus, Billie Eilish, hingga Taylor Swift akan bersaing dalam pertarungan yang akan dikenang selamanya. Ini adalah tanda bahwa industri musik semakin terbuka bagi perempuan untuk berkarya.
Yang lebih menarik, ada karakteristik khusus yang muncul pada tahun ini dan mendapatkan perhatian yang besar dalam Grammy Awards 2024. Yaitu karakteristik “vulnerable yet blatant” dalam songwriting. Ini adalah sebuah evolusi yang menarik dari tren “sad-girl music” yang mendominasi industri musik dalam beberapa tahun terakhir. “Sad-girl music” menghadirkan musik yang penuh dengan perasaan sedih dan melankolis, yang sering kali mencerminkan pergolakan emosional. Namun, saat ini, ada pergeseran yang menarik di mana semakin banyak musisi, terutama musisi perempuan, yang lebih berani dalam mengekspresikan spektrum emosi mereka dan menyatakannya dengan lebih jelas dalam karya-karya musik mereka. Ini menciptakan sebuah angle baru dalam musik yang mendapatkan apresiasi di Grammy Awards 2024. Salah satu buktinya adalah bagaimana SZA dan Olivia Rodrigo – dua sosok yang turut mempopulerkan karakteristik “vulnerable yet blatant” tersebut mendapatkan banyak nominasi di gelaran Grammy tahun ini.
SZA: Sang Pembuka Jalan
SZA, atau Solána Imani Rowe, adalah salah satu musisi yang memimpin gelombang ini. Lahir pada tahun 1989 di St. Louis, Missouri, SZA telah menjadi panutan dalam industri musik dengan keberaniannya dalam menulis lirik-lirik yang mendalam. Album debutnya yang ikonik, “Ctrl” (2017), menciptakan gebrakan besar dalam musik R&B dan menjadi salah satu album terbaik dalam dekade ini. Album ini tidak hanya menerima pujian kritis yang besar, tetapi juga meraih kesuksesan komersial yang luar biasa.
Apa yang membuat SZA begitu istimewa adalah kejujuran dalam lirik-liriknya. Ia menciptakan lagu-lagu yang menggambarkan perasaan kerawanan, pertanyaan identitas, dan perjuangan perempuan dengan kejujuran yang menggetarkan hati. SZA adalah bukti bahwa ketika seorang artis menghadirkan diri mereka dengan tulus dan jujur dalam musik mereka, itu dapat menciptakan ikatan emosional yang kuat antara musisi dan pendengar.
Karakteristik ini yang kemudian semakin kuat menyeruak di album “SOS” yang dirilis tahun 2023. Album “SOS” oleh SZA adalah sebuah pencapaian artistik yang luar biasa, menampilkan penulis lagu yang matang dan eksploratif dalam berbagai genre musik. Dalam album ini, SZA berhasil menggabungkan beragam gaya, mulai dari R&B hingga rap, pop-punk, dan bahkan country, menciptakan karya yang menunjukkan kemampuan bervariasi dan fleksibilitas artistiknya. “SOS” menghadirkan lirik-lirik yang tulus, penulisan lagu yang kuat, serta kemampuan vokal yang mengesankan, semuanya tampil dengan kejujuran dan kepercayaan diri yang memikat.
Olivia Rodrigo: Sang Pendatang Baru yang Memikat
Olivia Rodrigo adalah wajah baru dalam industri musik yang telah mengguncang dunia dengan cepat. Lahir pada tahun 2003, ia meraih ketenaran internasional lewat lagu hitnya, “Drivers License,” pada awal tahun 2021. Lagu ini segera memuncak di tangga lagu Billboard dan mengukuhkan posisinya sebagai salah satu musisi muda paling berpengaruh saat ini. Album debutnya yang sangat dinantikan, “SOUR,” meraih pujian kritis yang besar karena menggabungkan lirik-lirik yang jujur dan pengaruh dari musik-musik terdahulu.
Apa yang membuat Olivia Rodrigo sangat menarik adalah pengaruh besar yang dimiliki musiknya dari legenda musik seperti Taylor Swift. Yang menarik kemudian adalah bagaimana kemudian Olivia menggabungkan kecintaannya pada Taylor Swift dengan energi dari musik ala Paramore hingga Avril Lavigne. Album “SOUR” adalah refleksi dari perasaan yang tulus dan jujur, menciptakan hubungan emosional yang kuat dengan pendengar.
Pencapaian di “SOUR” kemudian berlanjut di album “GUTS”. Album ini adalah kumpulan lagu-lagu bratty rocker-chick dan balada soul-searching yang bisa dengan mudah masuk dalam soundtrack film sekolah klasik manapun, mulai dari “10 Things I Hate About You” hingga film komedi queer “Bottoms” tahun ini. Dalam album ini, Rodrigo menjelajahi berbagai genre, menciptakan lagu-lagu yang mengingatkan pada musik dari berbagai generasi, mulai dari Blondie dan Toni Basil hingga Hole. Dengan lirik yang jujur dan berani, Rodrigo menghadirkan karakter yang kompleks, menghadapi berbagai konflik termasuk hubungan yang buruk, kecemasan sosial, dan obsesi bersaing dengan wanita lain. Album ini mencakup lagu-lagu berenergi tinggi yang menghibur dan juga ballad emosional yang menggugah perasaan.
Kesamaan karakter antara SZA dan Olivia Rodrigo adalah kedua penyanyi ini memiliki kemampuan luar biasa dalam mengekspresikan emosi secara mendalam melalui musik mereka. Baik SZA maupun Olivia Rodrigo memiliki kejujuran dalam penulisan lirik yang memungkinkan pendengar untuk merasa terhubung dengan perasaan mereka. Mereka juga berani dalam menghadirkan sisi-sisi vulnerabilitas dalam karya-karya mereka, mengungkapkan spektrum emosi yang luas.
Namun, perbedaan karakteristik yang mencolok adalah dalam gaya musik dan pendekatan mereka terhadap tema-tema tertentu. SZA cenderung menjelajahi berbagai genre musik, termasuk R&B, hip-hop, dan elektronik, menciptakan suara yang eksperimental dan beragam. Di sisi lain, Olivia Rodrigo lebih terfokus pada genre pop-punk dan balada, dengan lagu-lagu yang sering menggambarkan pengalaman pribadi dalam hubungan dan pertumbuhannya sebagai seorang individu.
Selain itu, SZA dikenal karena pemikiran dan liriknya yang kompleks, sering kali menyelidiki konsep-konsep filosofis dan psikologis dalam karyanya. Sementara itu, Olivia Rodrigo lebih berfokus pada pengalaman remaja dan konflik emosional yang umum terjadi dalam kehidupan muda. Meskipun keduanya mengeksplorasi emosi, fokus mereka berbeda.
Terlepas dari perbedaan karakteristik ini, keduanya merupakan tokoh yang menginspirasi dalam dunia musik dan telah menciptakan karya-karya yang kuat dan memikat bagi pendengar mereka masing-masing.
Kedua musisi ini, SZA dan Olivia Rodrigo, telah menjadi simbol dari keberanian dan kejujuran dalam musik, mendorong perubahan dalam pendekatan songwriting dan membuka jalan bagi para musisi, terutama perempuan, untuk lebih bebas dalam mengekspresikan diri mereka melalui lagu-lagu yang penuh perasaan.
–
Siapa yang menurut kalian layak membawa pulang lebih banyak dari gelaran Grammy tahun ini? Saksikan bagaimana mereka bersinar di panggung Grammy Awards Show live di MOLA pada tanggal 5 Februari 2024 jam 8.00 pagi WIB, jika terlewat bisa ditonton melalui VOD di MOLA secara gratis! Bersama kita dukung musisi favorit kita untuk membawa pulang piala bergengsi!