British Council Kembali Gelar Webinar Seputar Peranan Ruang Digital bagi Industri Kreatif Asia Tenggara
Merupakan bagian dari inisiatif British Council untuk membuka perbincangan seputar ketahanan industri kreatif di tengah pandemi, sesi ke-2 ini berbincang seputar digital gap, data, livestream dan lainnya.
Words by Whiteboard Journal
In partnership with British Council - DICE (Developing Inclusive Creative Economy)
Teks: Annisa Nadia Harsa
Foto: British Council
Setelah menggelar sebuah diskusi online pada 29 Mei silam, British Council kembali sajikan program diskusi ke-2 bertajuk “Lessons on Digital Transformation” yang membahas peranan ruang digital dalam proses adaptasi industri kreatif di tengah pandemi. Juga meliputi perwakilan dari berbagai negara, diskusi ke-2 ini dihadiri oleh TJ Parpan dari Thames International Philippines, Reese Fernandez-Ruiz dari Rags2Riches dan Thingsthatmatter.ph di Filipina, Hogi Wirjono dari Future10 Indonesia, dan Gillian Easson dari Creative Dundee Scotland.
Dalam diskusi mengenai peranan ruang digital ini, para moderator dan tamu membahas mengenai tantangan yang kerap dihadapi dalam masa transisi dan adaptasi di tengah pandemi. Terlebih lagi mengenai aspek human connection yang kerap belum bisa diterjemahkan secara efektif dalam bentuk digital. Tak hanya mengenai engagement dengan audiens, diskusi ini juga meliputi perbincangan seputar metode-metode dan aspek teknis dalam proses transisi ini. Hal-hal seperti peranan data, transparansi, komunikasi, hingga pemanfaatan teknologi livestream sebagai penghasil ad revenue sekaligus donasi pun dibahas dalam diskusi tersebut.
Selain mengenai taktik atau aspek teknis dari proses transisi ke ruang digital, sesi ini juga menyinggung topik mengenai cara-cara ‘memanusiakan’ interaksi virtual. Dalam diskusi tersebut pun, para moderator dan tamu berbincang mengenai pendekatan ruang digital yang harus diubah. Hal ini meliputi komunikasi personality secara virtual, komunikasi yang lebih terbuka, kolaboratif dan memiliki jalur dua arah. Tak hanya itu, diskusi ini juga menggarisbawahi pentingnya peranan figur-figur publik di ruang digital untuk menjadi lebih dari sekedar content creator, tapi juga pendengar bagi para audiens.
Ingin terus menjaga dan melestarikan perkembangan industri kreatif lintas Asia Tenggara, diskusi mengenai ruang digital ini merupakan program ke-2 yang telah digelar oleh British Council. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut, ikuti kanal media sosial British Council untuk kabar selanjutnya. Sementara itu, bagi yang ingin mempelajari diskusi “Lessons on Digital Transformation”, simak dokumentasi sesi tersebut melalui kanal YouTube British Council atau melalui tautan di bawah ini.