Aplikasi Dating Online Tinder Jajaki Ranah Virtual Blind Date dengan Fitur Fast Chat
Tinder meluncurkan sebuah fitur Fast Chat baru bak kencan buta, yang memungkinkan para penggunanya untuk berkomunikasi dengan orang lain tanpa melihat profil mereka terlebih dahulu, bernama Blind Date.
Teks: Hafiza Dina
Foto: Tinder
Istilah virtual blind date mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian masyarakat, khususnya kaum muda. Sejak pandemi COVID-19 melanda, banyak kelompok yang berinovasi dengan menyelenggarakan acara online berbayar guna mendapat uang; dari sinilah, virtual blind date menjadi terkenal di kalangan pengguna media sosial.
Bersamaan dengan itu, pada tahun 2020, Netflix mengeluarkan sebuah dating show berjudul Love is Blind dengan konsep yang tidak jauh berbeda. Meski tidak bersinggungan langsung, tapi kedua fenomena ini menunjukkan tren kembalinya kencan buta di era modern.
Mengadaptasi gagasan ini, Tinder, salah satu aplikasi dating online ternama, mengeluarkan sebuah fitur Fast Chat baru yang memungkinkan para penggunanya untuk membangun kedekatan dengan orang lain tanpa melihat profilnya terlebih dahulu. Di sini, yang akan banyak berperan tentu adalah algoritma dari si aplikasi. Meski riskan, tapi Tinder percaya bahwa fitur ini dapat mendorong para pengguna untuk mengutamakan kepribadian mereka dalam make a move─mereka harus bergantung pada percakapan untuk membuat first impression yang baik.
Berdasarkan uji coba yang sudah dilakukan, Tinder menemukan bahwa para pengguna yang menggunakan fitur bernama Blind Date ini berhasil mendapatkan match hingga 40% lebih banyak daripada mereka yang menggunakan fitur Fast Chat lain─yang memungkinkan mereka untuk melihat profil ‘calon pasangan’ mereka. Dengan hasil ini, Tinder pun secara resmi meluncurkan fitur Blind Date untuk pengguna di Amerika Serikat. Selanjutnya, fitur-fitur ini akan turut hadir untuk para pengguna di berbagai belahan dunia lain.