M.I.A Membuka Diri Lewat Dokumenter “MATANGI/MAYA/M.I.A”
Akhirnya, setelah pembuatan selama 22 tahun, M.I.A mengumumkan tanggal tayang dokumenternya.
Teks: Emma Primastiwi
Foto: Variety
Akhirnya, setelah pembuatan selama 22 tahun, M.I.A mengumumkan tanggal tayang dokumenter kontroversialnya “MATANGI/MAYA/M.I.A”. Penyanyi yang dikenal lewat lagu “Paper Planes” ini bekerja sama dengan Stephen Loveridge untuk menyutradarai dokumenter autobiografi yang akan menceritakan perjalanan kreatifnya.
Pertama kali ditayangkan di Sundance Film Festival pada awal tahun ini, dokumenter tersebut berhasil mendapat sambutan hangat dari para kritik maupun penggemar. Adapun kendala yang membuat produksi film ini memakan waktu lebih dari 2 dekade adalah kehadiran unsur kontroversial dan personal bagi M.I.A Didukung dengan pengaruh iklim politik di 2013 yang cenderung masih rentan, adalah keputusan tepat baginya untuk menunda dan memoles film ini dengan baik.
Tentu jika memakan waktu produksi sekian lama, antisipasi serta ekspektasi yang terbangun sungguhlah besar, dan hal tersebut dijawab dengan apik lewat kumpulan kompilasi rekaman pribadinya sejak awal berkarya yang dirangkai oleh Loveridge – sutradara sekaligus teman M.I.A yang menjadikan dokumenter ini sebagai proyek besar pertamanya. Tak luput pula bahasan sosok M.I.A selaku aktivis yang berhasil menekankan upayanya untuk menjadi contoh nyata seorang anak imigran refugee menjadi pop star.
Tanggal tayang film ini dipilih sesuai dengan World Refugee Day, yakni 21 September di Inggris dan 28 September di Amerika. Tentu bukan sembarang tunjuk, M.I.A memilih hari tersebut karena ia kerap membahas isu rasis dan xenophobic sejak awal kemunculannya di skena musik internasional. Dengan ditayangkannya film ini di Amerika yang kini dilanda iklim politik penuh dengan retorik xenophobia, rasanya kesabaran M.I.A akan berbuah respon menarik dari para penggemarnya.