Para Ilmuwan Temukan 24 Planet yang Berkemungkinan Layak Dihuni
Sebuah studi juga secara hipotesis percaya bahwa para planet yang diidentifikasi dapat mendukung lebih banyak keanekaragaman hayati dan biomassa daripada Bumi.

STS111-306-012 (9 June 2002) --- Astronaut Franklin R. Chang-Diaz works with a grapple fixture during extravehicular activity (EVA) to perform work on the International Space Station (ISS). The first spacewalk of the STS-111 mission began with the installation of a Power and Data Grapple Fixture (PDGF) for the station's robotic arm on the complex's P6 truss. The PDGF will allow the robotic arm to grip the P6 truss for future station assembly operations. Astronauts Chang-Diaz and Philippe Perrin (with French Space Agency, CNES) went on to install the new fixture about halfway up the P6 truss, the vertical structure that currently supports the station's set of large U.S. solar arrays.
STS111-306-012 (9 June 2002) --- Astronaut Franklin R. Chang-Diaz works with a grapple fixture during extravehicular activity (EVA) to perform work on the International Space Station (ISS). The first spacewalk of the STS-111 mission began with the installation of a Power and Data Grapple Fixture (PDGF) for the station's robotic arm on the complex's P6 truss. The PDGF will allow the robotic arm to grip the P6 truss for future station assembly operations. Astronauts Chang-Diaz and Philippe Perrin (with French Space Agency, CNES) went on to install the new fixture about halfway up the P6 truss, the vertical structure that currently supports the station's set of large U.S. solar arrays.
Teks: Adinda Mutiara Anisa
Foto: NASA
Menurut sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal “Astrobiology“, para astronom baru saja mengidentifikasikan 24 planet yang berkemungkinan dapat dihuni di luar sana. Bahkan, mereka berpendapat bahwa planet-planet tersebut lebih bagi bagi kehidupan dibanding planet bumi kita. Alih-alih planet yang menyerupai bumi ini ditampilkan dalam studi karena secara hipotesis, para planet tersebut dapat mendukung lebih banyak keanekaragaman hayati dan biomassa daripada bumi.
Dilampir dari VICE, kepala proyek “Astrobiology” Dirk Schulze-Mauch mengatakan bahwa selama ini para astronom sangat fokus untuk menemukan bayangan cermin bumi sampai-sampai mereka mengabaikan planet yang bahkan lebih cocok untuk kehidupan manusia. Para astronom pun akhirnya mulai mencari planet yang lebih hangat dan lebih lembab, tetapi yang ukurannya sama dengan bumi. Hal tersebut mereka cari untuk memberikan kehidupan untuk memiliki lebih banyak ruang dalam berevolusi. Adapun, satu planet yang paling menonjol adalah planet yang berukuran dua kali lipat dari bumi dan juga jaraknya 3.000 tahun cahaya jauhnya dari kita.
Sebelumnya, para ilmuwan juga sempat mendeteksi kemungkinan tanda-tanda kehidupan di Venus. Para peneliti di MIT dan Universitas Cardiff juga menemukan jejak fosfin, gas langka dan beracun yang dipancarkan oleh beberapa makhluk hidup di bumi, di atmosfer planet Venus.