Menjelajah Waktu Melawan Rasisme dalam Trailer “See You Yesterday”
Ketika formula sci-fi digabungkan dengan isu sosial politik khas Spike Lee.
Teks: Stefano William A.
Foto: Afropunk
Spike Lee adalah nama yang pasti akan muncul jika bicara tentang film-film yang fokus pada kehidupan serta isu-isu di dalam masyarakat kulit hitam di Amerika Serikat. Sutradara ini mengambil peran signifikan dalam perkembangan industri perfilman. Setiap karya yang dibuatnya menyoroti lingkungan masyarakat kulit hitam kelas pekerja, isu rasisme, kriminal dan politik. Bahkan ketika dia tidak sedang duduk sebagai sutradara, campur tangannya masih akan terasa lewat aspek-aspek tersebut.
Karya paling baru yang melibatkan Spike Lee adalah film “See You Yesterday”. Kali ini ia selaku produser memberikan kesempatan bagi Stefon Bristol sebagai sutradara. Bristol sendiri dahulu merupakan anak didik Lee dan film ini adalah feature film perdananya. Sebelumnya, Bristol bersama partner penulisnya Fredrica Bailey membuat “See You Yesterday” sebagai film pendek hingga pada akhir tahun 2018 Netflix memutuskan untuk mengadaptasinya sebagai film orisinil mereka. Dari trailer yang baru dirilis, film tersebut memberikan twist menarik dalam menceritakan isu rasisme.
Melalui cuplikannya, film ini bercerita tentang sepasang sahabat, Claudette “C.J.” Walker & Sebastian J. Thomas, yang menemukan cara untuk melakukan time travel ke masa lalu agar bisa menyelamatkan kakak C.J. dari konfrontasi dengan pihak polisi. Cukup menarik melihat bagaimana formula sci-fi digabungkan dengan kritik sosial dalam film yang dibintangi dua aktor remaja sebagai pemeran utamanya.
Film yang akan dirilis pada 17 Mei mendatang lewat Netflix ini bisa menjadi bukti dari Bristol akan semua didikan yang dia dapatkan setelah membangun karir bersama Spike Lee. Mungkin ini adalah saat di mana Bristol bisa bersinar dan memperlihatkan bahwa dia bisa membuat sesuatu yang orisinil dan tetap punya pesan.