Melihat KAWS dari Mata dan Kepala Axton Salim, Abenk Alter dan Citra Marina
Tentang kolaborasi terbaru UNIQLO dengan KAWS dan Sesame Street dari sudut pandang businessman hingga seniman.
Words by Emma Primastiwi
In partnership with Uniqlo Indonesia
Foto: Ardi Widja
Walau lebih dikenal sebagai merek pakaian dengan gaya pakaiannya yang menggabungkan kenyamanan, style dan utilitas, UNIQLO kerap meluaskan jangkauan mereka melalui berbagai macam eksplorasi, salah satunya seni. Untuk kolaborasi seni terbarunya, UNIQLO kembali bekerja sama dengan KAWS untuk menghidupkan kembali karakter-karakter dari Sesame Street. Tidak hanya menyajikan versi baru karakter-karakter kesayangan ini, UNIQLO secara langsung memperkenalkan masyarakat kepada seni modern. Dengan itu, kali ini kami berbincang dengan berbagai tokoh pengagum karya KAWS untuk membicarakan kolaborasi teranyarnya, bersama pengusaha Axton Salim, seniman Abenk Alter hingga ilustrator Citra Marina.
AXTON SALIM
Boleh jelaskan sedikit siapa Anda dan kegiatan Anda?
Saya Axton Salim, saya kerja di Indofood. Saya jualan instant noodle dan lain-lainnya.
Seperti apa keseharian seorang Axton?
Kalau pagi I try to do exercises, nge-gym atau berenang. Selain itu meeting, banyak meeting, juga kerjain campaigns. Lebih banyak kerja sih. Selain itu mungkin makan ketemu sama teman-teman. I’m mostly working, untungnya work wise it’s very fun. I get to enjoy the creative side. Marketing dan business kan the most creative side ya, marketing is creativity but with a business purpose, so that’s why I love my job.
Kapan pertama kali Anda menemukan karya-karya KAWS?
1994 atau 1995 kali ya, saya sudah nge-fans dari lama, dari jaman dia graffiti. Dari jaman dia punya bus stop paintings, memang saya sudah mengikuti karya dia dari sana. Saya dulu menemukan dia lewat majalah, lewat i-D, Hi-Fructose. Waktu itu saya masih di Singapura, saya biasanya lihat dari beberapa urban magazines, jadi I got a lot of exposure to the art world from that.
Boleh sebutkan beberapa karya favorit Anda dari KAWS?
Tentunya yang paling saya suka itu si Companion ya, karena itu karyanya yang paling terkenal. Saya punya banyak mainan KAWS di rumah saya, sudah koleksi dari dulu. Snoopy collaboration juga saya paling suka.
Kolaborasinya dengan UNIQLO ini juga membuat dia sangat relevan, dia berhasil membawa seni ke masyarakat mainstream.
Apa atribut paling unik dalam karya seni KAWS?
I think it’s the X, the X on the eyes are very distinct. Tapi he manages to bring pop culture into his artwork and make it relevant. So I think that’s what I really like. The colours he uses on his paintings are also amazing, setahu saya kebanyakan warna yang dia pakai itu custom made. And from understanding his technique after going to his shows, he uses at least 7 or 8 layers of paint. Jadi karyanya itu sangat intensif, dari penggunaan warna-warnanya dan juga referensi pop culture untuk bisa jadi contemporary art. Kolaborasinya dengan UNIQLO ini juga membuat dia sangat relevan, dia berhasil membawa seni ke masyarakat mainstream. Itulah key point yang saya bahas di IdeaFest juga, kolaborasi itu harus win-win. Dengan kolaborasi ini dia berhasil membawa contemporary art to the masses, which is accessible.
Bagaimana Anda melihat kolaborasi UNIQLO bersama KAWS dan Sesame Street kali ini?
It’s great! I’ve been a fan of their previous collaborations so yes, it’s great.
ABENK ALTER
Boleh jelaskan sedikit siapa Anda dan kegiatan Anda?
Saya Abenk Alter, bisa dibilang full time artist, saya berprofesi sebagai seniman. Hal-hal yang berhubungan dengan kerja kreatif lah yang saya kerjakan.
Sebelum menjadi seniman?
Dulu saya lama di musik jadi memang walaupun saya dari kecil gambar, saya kuliah desain, tapi sebagai profesional pelaku industri kreatif mungkin dulu lebih dikenal sebagai singer/songwriter. Dulu saya Saya tidak mau membatasi style, karena menurut saya a style itu bisa jadi membatasi diri sendiri.
lama di band, saya menulis lagu juga untuk beberapa penyanyi, bahkan sampai sekarang saya masih menulis, kalau ada yang minta dibikinin, saya senang, atau kalau ada pitching-pitching brand gitu, saya juga senang. Prioritas saya semenjak tahun 2014, memang saya ingin lebih fokus lagi sebagai solo artist. Seniman sendiri yang berkarya multidisiplin. Sampai sekarangpun saya masih eksplor terus, saya tidak bisa bilang “visual saya tuh begini” seperti ini identitas saya. Saya tidak mau membatasi style, karena menurut saya a style itu bisa jadi membatasi diri sendiri. Saya lebih tertarik untuk mengembangkan karakter saya sendiri.
Bagaimana KAWS telah menginspirasi Anda sebagai seorang seniman?
KAWS itu salah satu seniman inspirasi saya karena ia adalah satu dari sekian banyak seniman-seniman yang berkarya tidak dalam patron tertentu yang konvensional. Dia tidak peduli itu painting, dia tidak peduli itu ilustrasi, dia tidak peduli itu sculpture, dia tidak peduli itu komersial, dia tidak peduli itu idealis, tapi dia hanya mengeluarkan sebuah bahasa visual sesuai caranya. Itulah juga menurut saya yang dilakukan oleh pionir-pionir visual artist, mereka tidak mempedulikan apapun. Mereka tidak peduli tatanan cahaya dari mana, mereka tidak peduli realis, atau mereka tidak peduli, yang mereka selalu upayakan adalah gimana nge-push untuk membuat sesuatu yang pure mereka. Yang membuat bahasa visual mereka sendiri, jadi mereka tidak peduli secara teoritis atau secara konvensional atau kritik apa yang mereka dapat, terutama dalam konteks fine arts.
Mungkin banyak yang bilang, mungkin orang-orang konvensional, kritik-kritik seni fine arts akan bilang KAWS itu bukan seni, basically bikin ikon saja atau misalkan akan ada orang-orang kanan atau kiri yang berpendapat seperti itu. Tapi menurut saya kenapa KAWS jadi acuan saya karena cara dia memproduksi karya mempunyai kesamaan dengan previous masters dimana mereka berusaha untuk membuat karya yang mereka suka, nyaman, membuat bahasa visual mereka sendiri, membuat statement mereka sendiri tanpa peduli. Itu sebenarnya yang selalu saya upayakan sih walaupun jauh, tapi saya selalu bisa berkarya mengalir saja, senyamannya saya. Karena atribut itulah saya sangat mengagumi KAWS.
KAWS jadi acuan saya karena cara dia memproduksi karya mempunyai kesamaan dengan previous masters dimana mereka berusaha untuk membuat karya yang mereka suka, nyaman, membuat bahasa visual mereka sendiri, membuat statement mereka sendiri tanpa peduli.
Kapan pertama kali Anda menemukan karya-karya KAWS?
KAWS itu saya pertama lihat dari Pharrel dan Kanye West, kalau tidak salah. Soalnya sering sekali itu, album keempat Kanye West, 808’s and Heartbreaks pun juga melibatkan KAWS. Pharrell juga sering sekali jika kolaborasi dengan brand parfum, visualnya pasti dari KAWS. Karena dulu saya paling sering mendengarkan Kanye West dan juga Pharrell, dari situ saya mulai bertanya “siapa sih KAWS?” Kok dia pakai simbol X? Kok bentuknya balok-balok? Dan at that time, saya belum terlalu terjun ke visual, tapi mulai menarik untuk saya. Ya sudah dari situ, karena saya punya buku Pharell, saya lihat-lihat juga ada lukisan KAWS. Dari situ mulai menggali dan semakin kesini semakin saya belajar di fine arts, oh ternyata memang KAWS yang mengerjakan komersial dan desain untuk Kanye. Memang sudah lama ternyata, dari 90-an sudah tagging dengan cara dia, respon advertising dan lain-lain.
Bagaimana Anda melihat kolaborasi UNIQLO bersama KAWS dan Sesame Street kali ini?
Saya suka sekali sih karena Sesame Street itu tontonan dari pas saya kecil. Seperti dari zaman warnanya masih doff karena TV lama, sampai dirilis ulang warnanya bagus. Jadi itu takes me back my childhood, nostalgia, saya suka banget Sesame Street karena edukatif. Coba saya bisa kesitu, main dengan mereka, aktor-aktornya. Saya suka sih, brings back my childhood memories kalo saya personally.
CITRA MARINA
Boleh jelaskan sedikit siapa Anda dan profesi Anda?
Aku Citra, biasanya boilerplate bio line itu engineer by training, marketer by trait, storyteller at heart. So, I didn’t go to art school I actually graduated as a civil engineer and I’m currently working as a marketer. I think deep down my passion is about storytelling, karena aku merasa pekerjaanku sebagai marketer itu juga tentang storytelling now, it’s not about selling things, but it’s actually about telling stories. Of course in my free time I do illustrations and last year I was able to add ‘author’ as a title. So my main passion is storytelling through different media, meant for different purposes.
Kapan anda pertama berkenalan dengan karya-karya KAWS?
What I really love about his works other than the BFF Companion is that it’s very enigmatic, you don’t know what it is.
3 or 4 years ago, I saw people collect his figurines. I was wondering what character it was and I found out it was called the Companion. At first aku bertanya-tanya, karakter ini mirip siapa ya, dari situ aku menyadari bahwa karyanya bisa dilihat sebagai modern pop art, KAWS itu juga bisa menjadi icon of modern art. Aku baru mempelajari karya dia saat aku mulai membuat karakter-karakterku sendiri. I realise that I love the idea of being able to create a character with a name that people can recognize. What I really love about his works other than the BFF Companion is that it’s very enigmatic, you don’t know what it is. Orang-orang tidak tahu ini apa, bentuknya apa, kenapa dia ada disitu, at the same time, it’s very familiar. It always looks familiar but you can never really tell what it is, and I think it’s a conscious decision to never explain what they are, but people can love something without knowing everything about it. So it’s what I love, and that also inspires me to create Choo-choo, it’s quite ambiguous. Banyak yang tanya aku, Choo-choo itu apa sih? Dia laki-laki atau perempuan? Dia fox atau dog? I consciously always evade that kind of questions juga, I don’t want to answer dia laki-laki atau perempuan, dia asalnya dari mana, binatang apa. Because I love creating something that is truly yours, orang-orang bisa menikmati dan menyukai tanpa harus tau. It also keeps people interested, so I really like that aspect of his work, creating something iconic but also enigmatic.
Bagaimana KAWS menginspirasi Anda sebagai seorang seniman?
People can love something without knowing everything about it.
That part about making something iconic, recognizable shapes and silhouettes. It’s something very interesting to create something that’s both simple and iconic at the same time. Storytelling as well, how do I create a character without having to label it, so that’s one. Also making something that’s simple, banyak sekali orang yang berpikir bahwa jika sebuah karya itu tidak membingungkan, itu kurang deep, atau jika tidak kompleks berarti kurang artistik. KAWS turned it the other way around, setelah aku perhatikan, making something simple is more difficult than making something that’s seemingly complex. I also want to create that kind of work ethic, from my drawings and the book that I’m creating, how can I tell this story as simply as possible.
Bagaimana Anda melihat kolaborasi UNIQLO bersama KAWS dan Sesame Street kali ini?
I love it very much! It makes owning art much more accessible. Sekarang sepertinya sudah jadi sebuah trend ya, tidak hanya mengagumi atau foto dengan sebuah karya, tapi actually owning art. Kolaborasi ini menjadi kesempatan yang baik untuk memperkenalkan seni ke masyarakat, orang-orang jadi tahu KAWS itu siapa, mungkin mereka bisa mencari tahu lebih dalam dan terinspirasi untuk berkreasi. Semua seniman dan orang-orang yang mempunyai karya berkarakter, this is the dream! To work with a big brand and to be able to share your character with a bigger audience.
Kolaborasi ini menjadi kesempatan yang baik untuk memperkenalkan seni ke masyarakat, orang-orang jadi tahu KAWS itu siapa, mungkin mereka bisa mencari tahu lebih dalam dan terinspirasi untuk berkreasi.
—
Melalui kolaborasi bersama UNIQLO, karakter KAWS yang khas dan kehangatan acara Sesame Street bergabung menjadi satu dalam produk yang akan membuat keseharian semakin berwarna. Temukan warna-warni serta inspirasi pada seri UT & Plush Toys UNIQLO Kaws Sesame Street mulai tanggal 23 November 2018 ini.