Kolaborasi Prada dan Aquafil Menciptakan Koleksi Tas dengan Bahan Daur Ulang
Usaha Prada menggunakan bahan Econyl dalam setiap koleksinya.
Teks: Stefano William A.
Foto: Prada
Masalah penggunaan plastik berlebihan merupakan polemik yang masih belum menemui titik terang sebagai solusi utama dalam pencegahannya. Kesadaran terhadap hal tersebut dalam beberapa waktu terakhir semakin meningkat dan mendorong brand besar untuk mengambil langkah guna menjaga lingkungan. Adidas menjadi salah satu nama besar yang keputusannya menarik perhatian konsumen di seluruh dunia. Sejak tahun 2015 bekerja sama dengan Parley, organisasi dengan fokus untuk menjaga kebersihan laut, mereka mengeluarkan seri sepatu terbuat dari sampah plastik di pantai terpencil dan komunitas yang bertempat tinggal di area pesisir.
Tahun ini giliran brand fashion mewah asal Italia, Prada, yang menjalankan proyek peduli lingkungan usai sebelumnya mengumumkan bahwa tidak akan menggunakan bahan bulu dalam produknya. Sekarang mereka memperkenalkan koleksi tas klasik Prada yang dieksekusi menggunakan bahan nilon hasil daur ulang, Econyl. Bersama produsen bahan tekstil, Aquafil, bahan Econyl tersebut diproduksi dari proses daur ulang serta pemurnian sampah plastik laut seperti jaring penangkap ikan dan sampah tekstil yang dapat didaur ulang tanpa mengurangi kualitas aslinya.
Koleksi ini dirancang sesuai dengan siluet tas-tas klasik Prada yang sejak awal memang dibuat dengan bahan nilon. Saat ini koleksi yang disebut “Re-Nylon” ini terdiri dari 6 jenis tas untuk pria dan wanita di antaranya, tas pinggang, tote bag, duffle bag, backpack dan tas bahu. Sebagian hasil penjualannya juga dinyatakan akan dialokasikan pada pengerjaan proyek mereka bersama UNESCO terkait keberlanjutan lingkungan. Tidak berhenti di situ, rencananya hingga tahun 2021 mendatang, Prada akan mengusahakan agar semua koleksi nilon yang akan dirilis dapat dibuat dengan menggunakan bahan Econyl.