Upaya Bethan Gray & Nature Squared Peduli Lingkungan Lewat Perabotan
Berhasil menyulap limbah menjadi sesuatu yang mewah.
Teks: Stefano William A.
Foto: Bethan Gray/Instagram
Isu mengenai keberlanjutan lingkungan dan alam menjadi salah satu hal yang hangat diperbincangkan di berbagai bidang selama beberapa tahun terakhir. Kesadaran untuk menjaga keberlangsungan hidup di planet bumi terbangun secara luas sehingga mengundang banyak pihak untuk membuat produk lebih ramah lingkungan. Salah satu yang melakukannya adalah desainer asal Inggris, Bethan Gray. Bersama dengan kelompok Nature Squared, sebuah organisasi yang fokus pada pemberdayaan materi alami dalam pembuatan bermacam kerajinan, ia mengkaryakan koleksi perabotan “Exploring Eden”.
Dalam koleksi ini terdapat unit rak, kursi bar, bangku, serta meja dengan bahan berbeda dari umumnya. Pembuatan setiap produk tersebut menggunakan produk sampingan di antaranya bulu unggas dan cangkang kerang yang umumnya berakhir menjadi limbah. Melihat bahwa ada kualitas unik serta dapat memberikan warna tertentu pada produk akhirnya, Gray memilih tekstur cangkang tiram dan mutiara sebagai unsur utama secara estetika.
Peran organisasi Nature Squared tidak kalah pentingnya. Mereka membeli cangkang langsung dari para nelayan di Filipina yang mana biasanya cangkang tersebut langsung dibuang. Kemudian mereka mempekerjakan sekitar 250 orang untuk memproses cangkang mentah menjadi material mewah. Dalam proses produksi koleksi ini digunakan pula bulu angsa yang dibeli dari peternakan di Inggris. Bulu angsa ini kemudian diberi tinta dan ditaruh menjadi sentuhan penting untuk sebuah meja.
Upaya seperti ini perlu mendapatkan apresiasi tinggi dikarenakan teknik dan keahlian dalam pembuatannya sama sekali tidak mudah. Keseluruhan koleksi ini pertama kali ditampilkan pada gelaran Milan Design Week 2019. Selain menjadi gerakan peduli lingkungan, Bethan Gray dan Nature Squared jelas berhasil menyulap limbah menjadi sesuatu yang mewah.