Paviliun Taman Buatan Robot, Bukti Kolaborasi Teknologi dan Alam
Perkembangan teknologi yang bermanfaat bagi alam.
Teks: Wintang Warastri
Foto: ICD/ITKE University of Stuttgart
Perkembangan teknologi tidak selalu terpisah dengan pertumbuhan alam, terkadang mereka bisa saling menginspirasi satu sama lain. Hal ini dibuktikan oleh tim dari Institute of Computational Design dari University of Stuttgart, Jerman, melalui hadirnya dua paviliun taman berbahan serat dan kayu yang konstruksinya sepenuhnya dibangun oleh robot. BUGA Fiber dan BUGA Wood ini dibangun dalam rangka “Bundesgartenschau” atau BUGA, sebuah event hortikultura di Jerman yang berlangsung setiap dua tahun sekali, kali ini bertempat di kota Heilbronn.
Mengambil inspirasi dari berbagai struktur organisme, BUGA Wood mencontoh struktur dari kerangka tubuh bulu babi, dimana sang paviliun kayu berbentuk kubah ini menjadi peneduh areal konser yang memiliki luas 328 kaki. Kerangkanya terbangun dari 376 potongan kayu berongga yang konstruksinya dirangkai secara robotik membentuk puzzle 3D raksasa, memudahkan proses mendirikannya.
Di sudut lain dari taman tersebut, paviliun BUGA Fiber menggunakan pendekatan yang berbeda dalam inspirasi desainnya. Alih-alih mencontoh struktur suatu organisme secara langsung, ia mengadopsi bentuk komposit tumbuhan menjalar untuk membagi beban strukturnya. Bangunan yang juga berbentuk kubah ini dibangun menggunakan materi serat komposit kaca dan karbon yang saling membelit. Dilengkapi dengan membran ETFE tembus pandang, paviliun ini sekilas tampak seperti jaring laba-laba futuristik.
Dengan desain yang terinspirasi dari struktur alami kemudian direalisasikan melalui konstruksi teknologi, membuktikan kolaborasi yang konstruktif dapat terjadi antara alam dan manusia. BUGA Wood dan BUGA Fiber ini akan tetap berdiri hingga akhir dari pameran hortikultura tersebut pada 6 Oktober.