Catatan dari Bintaro Design District 2019
Kami mengunjungi beberapa studio dan instalasi yang termasuk dalam Bintaro Design District 2019.
Words by Ghina Sabrina
Foto: Moses Sihombing
Melihat Bintaro sebagai salah satu daerah yang diisi oleh banyak studio desain maupun arsitektur, Bintaro Design District pun dibentuk untuk menghubungkan komunitas kreatif tersebut dengan publik. Mengambil tema “Insclusivity”, para kurator yang terdiri dari Budi Pradono, Hermawan Tanzil, Andra Matin dan Danny Wicaksono ini memiliki harapan besar bahwa BDD dapat menjadi salah satu cara untuk langsung bersentuhan dengan masyarakat serta mengedukasi mereka mengenai pentingnya desain dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai festival yang mencakup berbagai disiplin dalam desain, kami pun mencoba menjelajahi sekitar Bintaro untuk merasakan langsung instalasi maupun pameran-pameran yang telah dirancang oleh para peserta. Berikut adalah catatan dari kunjungan kami ke Bintaro Design District tahun ini.
Budi Pradono Architects Open Studio
Jl. Walet VI Blok I2 No. 11, Sektor 2
Selaku salah satu kurator dari Bintaro Design District, tentu menarik untuk mampir ke ke studio milik Budi Pradono dan melihat proyek-proyek maupun proses riset dan eksperimentasi dari salah satu biro arsitek terdepan di Indonesia. Salah satu yang menarik adalah ongoing project mereka di Bali, sebuah bangunan restoran yang merefleksikan beberapa tahapan yang dilewati saat bersantap. Dari appetizer hingga dessert, semua diinterpretasi ulang menjadi jenis ruang yang akan memberikan pengalaman lebih bagi pendatangnya. Selain itu, juga terdapat proyek revitalisasi Sungai Ciliwung agar bisa menjadi ruang publik baru yang termasuk salah satu proyek CSR Budi Pradono Architects.
Pos Satpam
Jalan Kepodang No. 1, Sektor 2
Juga merupakan proyek milik budi pradono architects, sebuah bangunan yang dulunya pos satpam tidak jauh dari studio direnovasi dan diubah fungsinya menjadi suatu ruang publik. Berlokasi di tengah-tengah taman perumahan, bangunan tersebut ditambahkan struktur platform terbuka yang secara langsung mengajak penduduk sekitar untuk saling berkontribusi dalam pembangunan ruangnya dengan cara menambah pot-pot tanaman. Ruang yang tadinya terabaikan pun pada akhirnya menjadi tempat berkumpul warga sekitar untuk saling berinteraksi satu sama lain.
Pameran Sketsa Hilman Rushdi
Rumah 33, Jl. Manyar III No. 33, Sektor 1
Memasuki Rumah 33 yang terletak tidak jauh dari Kopi Manyar, terdapat pameran sketsa oleh arsitek muda Hilman Rushdi. Sebuah pameran yang menunjukkan bentuk mutual appreciation seorang arsitek terhadap arsitek lainnya, yakni Hilman Rushdi pada Andra Matin, pameran ini menunjukkan puluhan karya sketsa Hilman yang menggambarkan hampir seluruh proyek andramatin. Dari sketsa asli hingga yang dicetak dalam kain, terlihat bahwa selain besarnya apresiasi Hilman terhadap karya-karya Andra Matin, arsitektur pun dapat diserap melalui pendekatan yang baru.
Taman Menteng
Taman Menteng, Sektor 7
Merupakan salah satu ruang publik di Bintaro, Taman Menteng Bintaro kerap diabaikan bahkan oleh penduduk sekitarnya. Beberapa desainer pun berupaya untuk menghidupkan kembali ruang di sana dengan menaruh beberapa instalasi publik di beberapa titik. Dengan “Selasar Sekala”, para murid arsitektur dari Universitas Trisakti mencoba untuk mengarahkan perhatian masyarakat akan permasalahan sosial dan lingkungan yaitu dengan berpusat pada isu rokok dan dampaknya pada lingkungan. Demikian pula dengan “Ujung Komplek”, Mana Living dan Machali Studio membangun sebuah sustainable space yang berpusat pada topik pengolahan dan pembuangan sampah di ruang publik. Lain halnya dengan “Konkaf” yang dibangun oleh JOSO, Farhan Siki dan Djehovan, bangunan ini berusaha untuk merepresentasikan isu class division di Bintaro namun mencoba memberi sentuhan inklusivitas di dalamnya lewat sekat-sekat berkelok yang digunakan pada rangkanya.
Mie Ayam Tirta
Jl. Perkutut, Sektor 2
Sebagai salah satu kedai mie ayam yang terkenal di kalangan masyarakat Bintaro dan juga para desainer yang kebetulan bekerja atau tinggal di sekitarnya, Mie Ayam Tirta telah menjadi mie ayam langganan kebanyakan orang. Terlebih lagi, terletak tidak jauh dari kantor andramatin, tidak jarang melihat kedai tersebut dipenuhi oleh para arsitek yang kelaparan. Menjadi salah satu ruang publik yang dinikmati semua kalangan, mereka pun berinisiatif untuk untuk mendesain ulang ruang dari kedai Mie Ayam Tirta agar memberikan sentuhan baru. Dengan ini, mereka menunjukkan bahwa semua lapisan masyarakat pun dapat menikmati sebuah bangunan dengan desain yang baik.
Genang
Taman Telaga Sampireun, Pd. Ranji
Juga terletak di salah satu ruang hijau di Bintaro, tepatnya di Taman Talaga Sampireun, “Genang” merupakan site-specific installation yang dibangun oleh Adria Yurike Architects. Berangkat dari pemahaman yang menganggap inklusivitas sebagai suatu keadaan, mereka membangun sebuah kontainer air yang juga menjadi sebuah media untuk merefleksikan diri dan sekitarnya. Sebuah instalasi yang merespon alam sekitar, “Genang” menyatukan orang sekitar untuk saling berinteraksi satu sama lain dalam suatu kondisi yang netral dan tidak mengintimidasi.
(re)pods
Jl. Perkici 12 Blok EB 3, Bintaro
Mengeksplorasi konsep hunian urban, Atelier Riri mengusung proyek (re)prods atas dasar tingginya kebutuhan untuk pembangunan rumah berkualitas di kota urban yang lahannya semakin sempit. Mengusung konsep prefabricated architecture, proyek Urban Mini House ini menggunakan sistem modular yang dibangun dengan material ramah lingkungan. Melalui tiga jenis pods, (re)tail, (re)sort, dan (re)sidence, Atelier Riri menyajikan alternatif hunian baru yang juga merupakan solusi bagi kehidupan urban di masa depan yang praktis dan ramah lingkungan.
BukaBuku
Jl. Jurang Mangu Barat no. 8, Sektor 7
Sebuah proyek kolaborasi antara Antikode, SOSJ dan Bitte yang masing-masing tergabung dalam The Lapan, BukaBuku adalah instalasi berupa taman bacaan yang menggunakan ulang modul berukuran 8m2. Terletak di lahan parkiran The Lapan, fungsi dari instalasi ini pun menjadi lebih dari sekadar ruang baca dan bahkan menjadi sebuah ruang untuk duduk, menggambar, bermain, dan berdiskusi. Tidak hanya melalui buku, namun dengan instalasi ini interaksi antara satu ruang dan sekitarnya dapat terjalin.
Product Design for Industry and Craft
Jl. Cut Mutia I FA2, No. 37, Bintaro Jaya 7
Berkolaborasi dengan Aliansi Desainer Produk Industri Indonesia (ADPII), pameran ini menunjukkan banyak jenis karya inovatif desainer produk Indonesia. Dari produk-produk furnitur, fashion, otomotif, hingga teknologi karya desainer ternama hingga final graduate students, semua ditunjukkan pada pameran ini.
1×1 Exhibition
Jl. Bintaro Tengah raya no. 14
Bertempat di dalam Kopi Manyar yang juga dimiliki oleh Andra Matin, 1×1 Exhibition memamerkan segelintir karya eksklusif dari para desainer dan kreatif hanya dalam ukuran 1x1m saja. Mulai dari instalasi dari Kayou yang menunjukkan koleksi furnitur terbaru hingga produk alat makan ramah lingkungan yang terbuat dari pelepah pisang, karya-karya yang merespon tema “Inclusivity” dari penggunaan material, fungsi produk, hingga cara mengeksplorasi keadaan digabung dalam satu ruangan ini.