Mempertanyakan Makna Ilusi dan Realitas di Pameran “Use Your Illusion”
Menampilkan karya-karya eksploratif dari Rukmunal Hakim, Meliantha Muliawan, Muklay, dan lain-lain.
Teks & Foto: Avicena Farkhan Dharma
Pencarian makna dalam memahami realitas dapat dicapai dengan menetapkan apa-apa saja yang kita percayai sebagai nyata. Meski begitu, apa yang dapat disebut nyata dan apa yang bisa disebut sebagai ilusi? Bukankah limitasi tersebut juga hasil pendefinisian pikiran kita sendiri? Pada pameran “Use Your Illusion”, pergulatan arti realitas dan ilusi dieksplorasi melalui sebuah pertanyaan menarik: Apa sebenarnya makna ilusi pada masyarakat kontemporer dan bagaimana hal tersebut dapat membantu kita dalam memahami realitas? Tema ini kemudian direspon oleh 14 seniman yang menampilkan karya variatif dan relevan, di antaranya adalah Meliantha Muliawan, Eldwin Pradipta, Wulang Sunu, Octo Cornelius, Rukmunal Hakim & Jonathan Aditya, serta Hendra “Hehe” Harsono.
Berlangsung di Edwin’s Gallery Jakarta dan dikuratori oleh Zarani Risjad, pameran ini menyambut pengunjung dengan instalasi karya Meliantha Muliawan, “Folded Cleaning Cloths”. Karya berupa formasi tempelan kain lap lusuh bermacam warna dan motif pada dinding berwarna putih. Melalui instalasi ini, Meliantha berupaya untuk mendefinisikan kembali batas-batas realitas dan ilusi melalui penggambaran objek-objek domestik di sekitar kita. Karya ini memainkan ironi bahwa kain lap yang cenderung tidak bernilai karena identik untuk membersihkan sesuatu, bisa lebih berharga lewat pendekatan puitis.
Beberapa instalasi pada pameran ini hadir menggunakan pendekatan interaktif dalam menuangkan konsep ilusi, salah satunya instalasi “Life Chain Reaction” dari Eldwin Pradipta. Karya multimedia ini menggunakan sorotan proyektor dan dilengkapi oleh beberapa kamera pendeteksi gerak di sisi samping. Ide dari instalasi ini sendiri adalah memberi kuasa kepada audiens untuk melengkapi artwork, mengajak kita turut andil dengan berjingkrak-jingkrak di depan layar sorot. Lewat menempatkan otoritas di tangan khalayak, Eldwin ingin meruntuhkan ilusi kuasa seniman terhadap karya mereka sendiri.
Jika ditanya satu karya yang paling membekas di ingatan, sesungguhnya instalasi perpaduan lukisan dengan Augmented Reality (AR) milik Rukmunal Hakim dan Jonathan Aditya yang akan muncul di kepala. Karya berjudul “Ke Bawah, Terlalu Dalam” dan “Ke Atas, Mungkin Mencekam” ini memadukan lukisan Hakim dengan teknologi AR buatan Jonathan untuk menghadirkan pengalaman ilusi yang menyenangkan. Sebuah tablet pintar juga disediakan pada lokasi agar audiens bisa menjajal augmented reality yang telah dibuat.
Pada lukisan “Ke Bawah, Terlalu Dalam” sendiri, Hakim mengangkat fase perenungan seniman dalam membuat karya. Proses pencarian jawaban tersebut digambarkan melalui augmented reality sebuah rongga ruangan terisi penuh oleh buku-buku. Sementara pada “Ke Atas, Mungkin Mencekam”, Hakim memainkan ilusi ‘kebebasan’ yang ia kira miliki sebagai seorang seniman, hanya untuk menyadari bahwa ia juga menghabiskan waktu belasan jam terkungkung di dalam studio. Ironi pada lukisan tersebut ditangkap melalui augmented reality studio milik Hakim, tempat di mana ia menghabiskan waktu berjam-jam menghasilkan karya.
Selain nama-nama di atas, pameran juga diramaikan oleh karya Ajeng Martia Saputri, Daniel Satya, Hendra ‘Blangkon’ Priyadhani, Gabriel Aries, Enggar Rhomadioni, Ruth Marbun, dan Studio Tempa. Secara keseluruhan, pameran berhasil menantang batasan ilusi dan realitas melalui karya-karya inovatif dengan ragam pendekatan beragam. Dengan karya-karya instalasi multimedia, lukis, kayu, hingga instalasi gantung, “Use Your Illusion” menyuguhkan sajian lengkap yang memicu audiens untuk mempertanyakan kembali soal konsep ilusi. Dengan pergerakan dunia yang terus menyuguhkan realitas alternatif mulai dari virtual reality, augmented reality, hingga ‘ilusi’ di media sosial dan teknologi deep fake, penyegaran perspektif soal konsep ilusi rasanya akan semakin relevan dari waktu ke waktu.
–
“Use Your Illusion”
29 Januari – 16 Februari 2020
Senin – Sabtu, 10.00 – 18.00
Minggu, 12.00 – 18.00
Edwin’s Gallery
Jl. Kemang Raya No. 21
Jakarta Selatan, Indonesia