The Cold Vein (2001)
Cannibal Ox
Album full-length pertama oleh Definitive Jux adalah salah satu rilisan terbaik dan paling signifikan dari diskografi record label ini. Sebagai producer yang bertanggungjawab atas karakter seluruh album The Cold Vein, EL-P berhasil membuat sebuah atmosfir yang sangat unik. Album Cannibal Ox terasa futuristic dan kelam dengan instrumentasi yang penuh dengan synthesizer. Mengingatkan pada musik Company Flow (yang juga di produser-in oleh EL-P) tapi dengan komposisi yang lebih rapih, konsisten, dan megah. Cannibal Ox, duo emcee dari Harlem yang terdiri dari Vast Aire dan Vordul, memakai instrumentasi EL-P untuk menggambarkan kota New York yang suram dan penuh dengan kemiskinan. Chemistry antara Vast Aire dan Vordul membuat pengalaman mendengar album The Cold Vein sangat menarik. Suara Vast Aire mengayun-ayun dengan lirik yang puitis dan kadang fantastis, sementara Vordul memiliki flow yang perkusif dengan lirik yang menggambarkan realita New York City yang sangat keras. Album the Cold Vein menjadi salah satu favorit oleh kritik musik di tahun 2001, dan juga merupakan statement akan eksistensi label Definitive Jux.
Deadringer (2002)
RJD2
Banyak sekali kritikus musik yang menyatakan RJD2 sebagai “the next DJ Shadow” saat produser hiphop ini merilis album perdananya, Deadringer. Meskipun produser berasal dari Colombus, Ohio ini sebelumnya membuat instrumentasi untuk beberapa emcee, ia baru mendapatkan sorotan perhatian massa setelah album ini (bisa dibilang bahwa setelah Deadringer, RJD2 lebih dikenal daripada emcee-emcee yang dia berikan instrumentasi). Menggunakan sample dari musik funk, soul, sampai dengan folk, album Deadringer kaya akan layer-layer sample yang mengejutkan dan tidak terduga, tetapi cocok dan menghasilkan lagu-lagu yang berkarakter “RJD2.” Di beberapa lagu Deadringer dengan emcee tamu-pun, musik RJD2 tetap menjadi bintangnya dan mampu berdiri sendiri sebagai sebuah komposisi instrumental. Deadringer adalah rilisan Definitive Jux yang paling berhasil di skena mainstream, dengan beberapa iklan dan film Hollywood memakai lagu “Ghostwriter.”
I Phantom (2002)
Mr. Lif
Mr. Lif adalah musisi pertama yang musiknya dirilis oleh Definitive Jux (Enter the Colossus EP), dan di album perdananya berjudul I Phantom dia membuktikan kenapa ia adalah emcee yang patut dapat perhatian lebih dari penggemar musik hip hop. Sebagai rilisan perdana oleh emcee dari Boston ini, I Phantom adalah album yang ambisius. Album ini adalah album konseptual mengenai siklus kehidupan, dan tema ini bisa di dengar dari awal album yang menggambarkan kematian dan pembangkitan, dan berakhir dengan sebuah peristiwa bencana besar. Yang paling menarik dari konsep siklus kehidupan adalah cerita-cerita di antara awal dan akhir, dimana Mr. Lif bercerita mengenai kehidupannya sebagai seorang African American kelas pekerja yang mengalami ketidakadilan dan diskriminasi di tempat kerja, di media, dan aspek-aspek kehidupan lainnya. Meskipun kadang Mr. Lif memberi petuah kepada pendengar, album I Phantom tidak menggurui dan pendengar diajak untuk mengalami cerita sekaligus pikiran Mr. Lif. Relatability dari konten lagunya adalah karakter terbaik Mr. Lif sebagai seorang lirikus – dia bisa menulis lirik yang memberi wawasan tentang ketidakadlian kepada pendengar tanpa memancarkan karakter yang sangat antagonis.
Farewell Fondle ‘Em (2001)
Various Artists
Fondle ‘Em Records adalah sebuah label yang dibuat oleh Bobbito Garcia yang dikenal di skena hiphop underground melalui acara radio legendaris berjudul Stretch Armstrong & Bobbito Show. Bobbito membuat label ini untuk merilis musik musisi hiphop underground yang dia kenal tetapi tidak memiliki platform untuk menyebarluaskan musik mereka, dan dalam prosesnya label ini pun menjadi legendaris – contohnya Fondle ‘Em adalah label dimana musisi seperti Juggaknots dan MF Doom pertama merilis musiknya. Sayangnya di tahun 2001 Fondle ‘Em menyatakan berhenti beroperasi. Untuk mengenang label legendaris ini Definitive Jux merilis album Farewell Fondle ‘Em, sebuah kompilasi berisi musisi-musisi dan lagu-lagu yang menggambarkan label milik Bobbito ini. Dari Kool Keith, MF Grimm, Juggaknots sampai EL-P dan Arsonists, Farewell Fondle ‘Em memiliki berbagai macam musik. Album ini juga mengandung freestyle-freestyle dari radio, dan juga berapa versi lagu eksklusif (seperti versi orisinil “Dead Bent” MF Doom dan orisinil mix-nya “The Session” oleh Arsonists). Album ini ditutup dengan sebuah lagu berjudul “Fondle ‘Em Fossils,” lagu dedikasi spesial dari DJ Eli, Breeze Brewin, Q-Unique, Godfather Don, J-Treds, dan MF Doom yang mengenang Fondle ‘Em tetapi tidak terlalu sentimentil (kata “Fossils” disini mengacu kepada umur-umur pengarang lagunya). Dengarkan album ini untuk mendengar sebuah label underground hip-hop legendaris.
Fantastic Damage (2002)
EL-P
Setelah Company Flow menyatakan bubar dan EL-P mendirikan Definitive Jux, album solo dari emcee New York ini menjadi yang diitunggu-tunggu. Ketika keluar, hasilnya lebih dari memuaskan. Setelah sukses sebagai producer album The Cold Vein-nya Cannibal Ox, banyak yang mengira musik di Fantastic Damage akan serupa. Meskipun ada benang merah di kualitas suara dan atmosfir futuris-nya, Fantastic Damage mengupas kemegahan yang terdengar di The Cold Vein sehingga musiknya terdengar post-apocalyptic dengan instrumentasi yang lebih kasar dan bertekstur. Terutama pada Flow EL-P yang kadang renggang dan kadang membahas topik-topik yang berkisar dari masalah personal sampai umum. Di lagu “T.O.J.” ia menyurahkan hati mengenai cinta, di “Squeegee Man Shooting” ia bercerita tentang masa mudanya dan bagaimana ia jatuh cinta dengan hip hop, dan di “Stepfather Factory” ia rapping seperti salesman yang menjual ayah angkat pemabuk dan abusive sebagai sebuah produk. Album Fantastic Damage lumayan membuka wawasan pendengar mengenai sosok EL-P dari persona publiknya sebagai emcee sampai pikiran personalnya. Untuk penggemar musik oleh EL-P, Fantastic Damage adalah album yang wajib dimiliki.
Murs 3:16: The 9th Edition (2003)
Murs & 9th Wonder
Kolaborasi antara emcee dari Living Legends dan producer dari Little Brother menghasilkan salah satu rilisan Definitive Jux yang terbaik. Di tahun 2003, Murs telah menjadi sosok emcee baru dari skena underground California yang berhasil dikenal secara nasional, dan 9th Wonder dikenal dengan instrumentasi yang penuh dengan nuansa dan sample soul dari karyanya di Little Brother dan remix album Nas berjudul “God’s Stepson.” Kolaborasi ini menghasilkan musik yang sangat menonjolkan karakter masing-masing. Produksi 9th Wonder yang hangat, soulful dan terdengar repetitif adalah backdrop sempurna untuk Murs yang memiliki flow yang sangat fleksibel. Sebaliknya, Murs mendapatkan instrumentasi yang konsisten dan solid dari 9th Wonder, sebuah kekurangan dari album-album Murs sebelumnya. Secara konten, ini adalah album yang cukup aksesibel di dalam katalog Definitive Jux secara musik dan lirik, dengan topik-topik seputar skena musik, cinta, sampai dengan harapan di kehidupan sehari-hari.
Definitive Jux Presents II (2002)
Various Artists
Tahun-tahun awal Definitive Jux adalah masa keemasan label ini. Mereka merilis album-album yang ‘critically acclaimed’ secara beruntun, dan roster mereka (yang sering mereka labeli sebagai ‘Def Jukies’) terlihat penuh dengan talenta yang bagus di eranya. Definitive Jux Presents II sebagai sebuah album kompilasi, menunjukkan masa keemasan label Definitive Jux. Diisi dengan lagu-lagu yang pada waktunya kebanyakan terasa cukup eksklusif, kompilasi ini mengandung roster yang terdiri dari musisi-musisi yang merilis albumnya di Definitive Jux sekaligus afiliasi-afiliasi mereka. Keberagaman musisi yang terlibat bisa dilihat pada lagu pembuka “Same as it Never Was” oleh Weatherman, sebuah supergroup yang terdiri dari Aesop Rock, EL-P, Breezly Brewin, Cage, Vast Aire, dan banyak emcee underground terkenal lainnya. Beberapa lagu dari kompilasi ini seperti “Hold the Floor” oleh Camu Tao, “Mic Molest” oleh Atoms Family, dan “Freak Show” oleh Y@ck Ballz memberi ruang kepada emcee yang belum terkenal untuk menunjukan kemampuannya, dan lagu-lagu “Paper Mache” oleh Masai Bey, “Dead Pan” oleh Aesop Rock, dan “Sneak Preview” oleh Mr Lif dan Murs menunjukan kemampuan emcee-emcee yang sudah berpengalaman. Untuk mendapatkan esensi rasa era awal Definitive Jux, kompilasi ini sangat layak dengar.
Labor Days (2001)
Aesop Rock
Di skena hip hop underground tahun 2000an, Aesop Rock sudah dikenal dengan lirik-liriknya yang sering dianggap abstrak dan susah dipahami. Karakter musik Aesop Rock juga dibentuk dengan bantuan dari Blockhead, produser musik yang telah berkolaborasi dengan emcee ini sejak ia merilis musiknya secara independen saat kuliah. Blockhead menyajikan instrumentasi berisi melodi-melodi yang sangat menonjol dan mengkomplemen suara Aesop Rock yang berat dengan bait-bait yang padat dengan kata-kata. Labor Days adalah album pertama Aesop Rock di label Def Jux dan memiliki tracklist yang penuh dengan lagu-lagu yang bagus. Labor Days bisa dibilang signifikan dalam diskografi Aesop Rock karena setelahnya, album Aesop Rock terdengar berevolusi dan berubah secara sound, dengan kata lain Labor Days adalah puncak kreatifitasnya di era awal musiknya.