Dua Film Indonesia, “Dancing Colors” dan “Stone Turtle”, akan Bertandang ke Locarno Film Festival 2022
Belum tuntas membayar dengan “Seperti Dendam”, Indonesia kembali tampil ke pagelaran Locarno Film Festival pada tahun ini.
Teks: Setto Lintang
Foto: Greenlight Pictures & Crazyone Films
Setelah “Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas” (2021) karya Edwin, film “Dancing Colors” (2022) dan “Stone Turtle” (2022) resmi menjadi dua jejak Indonesia di perhelatan festival film prestisius pada tahun ini, Locarno Film Festival 2022.
Diproduksi oleh rumah produksi asal Yogyakarta, Crazyone Films, “Dancing Colors” akan tayang premiere sekaligus berkompetisi di Locarno Film Festival tahun ini dalam kategori “Pardi di domani”. Kategori tersebut memayungi film-film dengan durasi pendek dan sedang oleh para sutradara dari berbagai belahan dunia. “Dancing Colors” sendiri merupakan film pendek berdurasi 15 menit karya sutradara kelahiran Jakarta, Reza Fahriyansyah. Film tersebut menjadi karya ketujuhnya sebagai sutradara, setelah “Kembalilah Dengan Tenang” (2018) yang telah tayang di World Cinema Amsterdam Film Festival 2019 dan “Kisah Cinta dari Barat” (2021) yang dinominasikan dalam kategori “Film Cerita Pendek Terbaik” di Piala Citra 2021.
View this post on Instagram
Selain “Dancing Colors”, jejak Indonesia di Locarno Film Festival 2022 juga dapat ditemukan di “Stone Turtle”. Film arahan sutradara Malaysia Woo Ming Jin tersebut berkompetisi dalam kategori utama “Concorso internazionale” yang berpotensi untuk dapat menyabet piala penghargaan bergengsi Locarno: Golden Leopard. Dibintangi oleh aktris Indonesia Asmara Abigail dan aktor Malaysia Bront Palarae, “Stone Turtle” merupakan film kerja sama Malaysia-Indonesia. Kerja sama tersebut dapat ditilik dari dua rumah produksi yang mendalangi film berdurasi 91 menit tersebut: Greenlight Pictures, rumah produksi asal Malaysia dan KawanKawan Media, rumah produksi yang berbasis di Indonesia.
Kehadiran “Stone Turtle” di Locarno Film Festival turut membuka lembaran sejarah baru dengan menjadi film berbahasa Melayu pertama yang masuk ke kategori utama festival film bergengsi tersebut. Tidak sampai di situ, “Stone Turtle” (2022) juga menyeret sutradara Woo Ming Jin dalam nominasi “Sutradara Terbaik”, serta Asmara Abigail dan Bront Palarae dalam nominasi “Aktris Terbaik” dan “Aktor Terbaik”.
Pagelaran Locarno Film Festival 2022 akan menyuguhkan lebih dari 300 judul film dari berbagai belahan dunia dan berlangsung selama 11 hari—dimulai pada 3 Agustus sampai 13 Agustus.
Film terbaru yang kami ko-produksi, berjudul STONE TURTLE akan berkompetisi di Main Competition Locarno IFF @FilmFestLocarno ♥️ Film ini disutradarai oleh Woo Ming Jin, co-producer @Yuliaevina & diperankan oleh aktor asal Indonesia @AsmaraAbigail 🖤 pic.twitter.com/09ctAkSrrc
— KawanKawan Media (@KawanKawanMedia) July 6, 2022