Di Program “Bernada dalam Sinema”, Kineforum Soroti Film Musik
Dengan “Bernada dalam Sinema”, kineforum soroti produk rekam visual tentang pop culture tanah air.
Teks: Shadia Kansha
Photo: Kineforum
Bagi para penikmat sinema di Jakarta dan sekitarnya, mungkin nama kineforum tidak terasa awam di telinga. Ya, program dari Komite Film Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) ini sudah menjadi ruang bioskop mini untuk memutar film-film klasik maupun kontemporer sejak tahun 2006. Nah, di bulan Juni ini, ada program Bernada dalam Sinema yang bisa kita ikuti dari tanggal 18-30 Juni 2021. Program ini akan menyoroti beberapa film yang menjadi rekam jejak sejarah kebudayaan pop di Indonesia. Tentunya, dengan harapan, dapat menginspirasi kaum muda yang bergelora.
Menurut Adhyatmika, programmer tamu di kineforum, ada dua cabang seni yang enggan saling bertautan. Dalam perkembangannya, sineas mulai melihat musik sebagai sebuah sumber cerita yang menarik dan penting untuk dibicarakan. Jika berkaca pada arsip film tanah air, ada beberapa film tentang musik ataupun grup band yang patut ditonton. Menariknya, banyak dari film musik tersebut mengambil kisah tentang musisi dari luar arus utama. Ada gairah dan semangat zaman yang ditampilkan oleh para sineas dalam film-film yang disajikan.
Sub-program yang pertama adalah layarvirtual kineforum. Sub-program ini merupakan usaha dari kineforum untuk tetap menghidupkan semangat ‘sinema alternatif’ walau dalam kondisi terbatas. Program bulanan akan dikurasi oleh tim program kineforum, dan disajikan kepada kawan-kawan melalui situs daring yang kami kelola bersama mitra. Dalam rangka ‘Bernada dalam Sinema’, film yang terkurasi adalah sebagai berikut: Selected Music Videos by Anggun Priambodo; Seringai – Generasi Menolak Tua; Tarling is Darling; Marching Menuju Maut; dan Siar, Daur Baur.
Kemudian, sub-program kedua adalah layartancap kineforum. Berbeda dengan sub-program sebelumnya yang memaklumi keadaan terbatas saat ini, kali ini kineforum mencoba menemui kawan-kawan secara langsung dan menggelar ‘open air cinema’ alias layar tancep. Digital maupun analog, mereka akan mencoba menghadirkannya. Tentunya, dengan aneka protokol dan prosedur yang harus dilakukan. Dalam rangka ‘Bernama dalam Sinema’, film yang terkurasi adalah “Duo Kribo” dan “The Adams: Masa-Masa”.
Bagi teman-teman yang ingin ikut menonton film-film terkurasi tersebut, segeralah melakukan registrasi di website kineforum dan siapkan imbal balas pemutaran seharga IDR 25.000 hingga 40.000 saja.