Kedudukan Penyandang Disabilitas dalam Ekosistem Kreatif Kita bersama Hasna Mufidah
Kami berbincang dengan Hasna Mufidah, founder Fantasi Tuli, tentang inisiatif Fantasi Tuli dalam mewadahi teman-teman Tuli, serta langkah ke depan dalam menciptakan ekosistem yang inklusif.
Words by Whiteboard Journal
In partnership with British Council - DICE (Developing Inclusive Creative Economy)
Inisiatif serta awareness menciptakan kegiatan kreatif yang menggandeng kaum penyandang disabilitas kian meningkat. Walau demikian, kaum penyandang disabilitas belum sepenuhnya mendapatkan peran yang layak dan dibutuhkan upaya lebih dalam menanganinya. Kami berbincang dengan Hasna Mufidah, founder Fantasi Tuli, tentang inisiatif Fantasi Tuli dalam mewadahi teman-teman Tuli, pandangannya mengenai kedudukan dan apresiasi kaum penyandang disabilitas dalam dunia seni, serta langkah ke depan dalam menciptakan ekosistem yang inklusif.
Bagaimana Fantasi Tuli memberi wadah bagi teman-teman Tuli untuk berkarya?
Fantasi Tuli itu adalah perkumpulan teman Tuli yg memiliki jiwa seni. Jadi, Fantasi Tuli memiliki tugas mendukung mereka untuk mengutamakan kreativitas seninya seperti kemampuan fotografi, desain, fashion, film, seni pertunjukan, musik dan lainnya agar mereka bisa terus berkarya. Contoh kegiatan Fantasi Tuli bermacam-macam, yaitu membuat film, penjualan aksesoris, pengambilan foto di konser dan pertunjukan tari di festival.
Fantasi Tuli bergiat di ranah produksi film dan video, selain sebagai medium berkarya, apakah film juga menjadi medium yang kuat untuk menyebarkan awareness dan apresiasi terhadap teman-teman penyandang disabilitas, terkhususnya teman Tuli?
Ya, betul. Selain mengangkat awareness di konten dan dalam proses semua karya kami, kami juga membaurkan antara orang Tuli dan Dengar untuk meningkatkan awareness. Alasan umum mengenai teman-teman Tuli sering kesulitan komunikasi membuat mereka jarang ditunjukkan di depan orang-orang. Padahal, mereka memiliki kemampuan bagus seperti film & video. Jadi, Fantasi Tuli memiliki tugas untuk mendorong mereka agar bisa percaya diri, berani berkarya, bisa belajar bersama, agar mereka terus berkembang baik dengan kemampuannya.
Apakah teman-teman penyandang disabilitas sudah mendapat peran yang layak dalam ekosistem kreatif di Indonesia?
Menurut saya belum mendapat peran yang layak. Untuk saat ini kami masih berjuang untuk mendapatkan akses dan kesempatan yang sama. Tapi, teman Tuli gak berhenti berkarya. Mereka selalu berjuang dan percaya diri dengan karya kemampuan mereka sendiri. Fantasi Tuli juga mendukung mereka untuk melahirkan ide dan membentuk karakter diri.
Untuk saat ini kami masih berjuang untuk mendapatkan akses dan kesempatan yang sama. Tapi, teman Tuli gak berhenti berkarya.
Menurut Anda, apakah ekosistem kreatif kita sudah bersifat inklusif, terutama bagi teman-teman penyandang disabilitas?
Menurut aku, masih belum untuk seluruh Indonesia. Setahu aku yang sudah itu di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Bali dan Makassar, namun masih perlu lebih memperluas lagi aksesibilitas dan fasilitasnya, misalnya kebutuhan akses untuk teman Tuli.
Di tempat pameran, misalnya, harusnya ada akses berupa layar TV yang disediakan untuk juru bahasa Isyarat. Pemandu pariwisata juga seharusnya menyediakan khusus juru bahasa isyarat. Seluruh acara festival yang pernah diadakan hampir masih belum ada yang inklusif, namun pernah teman Tuli datang sendiri sebagai advokasinya. Dan di Jakarta ada yang dikenal dengan nama British Council yang sudah menerima dan menyediakan kesenian yang inklusif. British Council sangat mendukung para seniman yang ditawarkan untuk acara inklusif seperti penyandang disabilitas seperti Festival Bebas Batas.
Teman Tuli jangan pernah takut, harus berani menghadapi tantangan. Apapun kalian bisa. Kalian, kita, setara.
Apa langkah yang perlu kita lakukan untuk menciptakan ekosistem yang lebih inklusif?
Satu hal yang paling penting bagi teman Tuli adalah bagaimana agar bisa membaur dengan orang-orang. Sebaliknya, orang-orang juga baiknya belajar bahasa isyarat agar lebih memudahkan akses komunikasi untuk teman Tuli. Baiknya mereka saling support dan saling berbagi ilmu.
Apa harapan Fantasi Tuli ke depannya, baik untuk komunitasnya sendiri, maupun bagi pelaku kreatif penyandang disabilitas lainnya?
Harapan untuk komunitas Fantasi Tuli adalah lebih diperbanyak lagi perkumpulan teman Tuli, agar kreativitas seni terus mengalir. Teman Tuli jangan pernah takut, harus berani menghadapi tantangan. Apapun kalian bisa. Kalian, kita, setara.