Rencana Penggabungan WhatsApp, Instagram, dan Messenger, Perlu Kah?
Dampak dari Facebook mengintegrasikan tiga aplikasi yang paling banyak digunakan publik serta reaksi pengguna terhadap inovasi ini.
Teks: Vestianty
Foto: The Independent
Facebook Inc. (FB), situs jejaring sosial yang dimulai oleh Mark Zuckerberg pada tahun 2004, kini telah berkembang menjadi perusahaan mega raksasa. Perusahaan yang memiliki kapitalisasi pasar lebih dari 458 miliar USD pada April 2018, dalam sepanjang perjalanan perkembangannya telah banyak membeli perusahaan lain – di antaranya adalah aplikasi Instagram pada tahun 2012 dan WhatsApp di 2014. Untuk perkembangan selanjutnya, perusahaan ini baru saja mengumumkan terobosan inovasi terbaru, yaitu mengintegrasikan tiga aplikasi pengiriman pesan instan antara WhatsApp, Facebook Messenger, dan fungsi pesan langsung Instagram.
Ketiga aplikasi tersebut, Facebook, Instagram, dan WhatsApp, secara historis memiliki perbedaannya masing-masing. Mereka menargetkan audiens, struktur dan kegunaan berbeda. Namun, Zuckerberg bersikeras ketika Facebook pertama kali memperoleh mereka bahwa Instagram dan WhatsApp akan memiliki sejumlah otonomi dari pemilik baru mereka. Seperti yang sudah bisa dilihat, beberapa fungsi sama sudah mulai muncul pada ketiganya – Instagram Story dan Facebook Story misalnya, dan juga WhatsApp Status serupa – tetapi struktur yang mendasari dari masing-masing aplikasi tersebut tetap berbeda dan jelas. Namun, tidak lama lagi rupanya perubahan signifikan integrasi pengiriman pesan terhadap tiga aplikasi tersebut sepertinya akan membawa perubahan signifikan terhadap tiga aplikasi tersebut.
Ditargetkan akan mulai diterapkan pada akhir tahun ini, Zuckerberg mengatakan bahwa sementara ketiga aplikasi akan tetap berdiri sendiri dan terpisah, namun infrastruktur teknis mereka akan sama. Perubahan ini juga akan memungkinkan pengguna untuk saling mengirim pesan dari salah satu dari ketiga aplikasi tanpa harus berganti platform. Sama seperti WhatsApp, tiga aplikasi juga akan diterapkan basis end-to-end encryption. “Kami ingin membangun pengalaman perpesanan terbaik yang kami bisa. Dan orang-orang ingin pengiriman pesan cepat, sederhana, andal, dan pribadi, ”kata juru bicara Facebook dalam sebuah pernyataan.
Pemberitahuan mengenai perubahan ini pun mendapatkan menuai reaksi dari para pengguna aplikasi. Beberapa pengguna platform meminta agar perubahan tidak dilakukan dengan banyak yang menyebut keputusan ini ‘mengerikan’ dan ‘buruk.’ Sebagian lainnya menangkap bahwa keputusan ini merupakan sinyal untuk saatnya meninggalkan jejaring sosial. Apakah keputusan ini benar-benar akan mempermudah orang untuk berkomunikasi, atau justru akan menjadi lahan terintegrasinya informasi pribadi para pengguna?