Dekadenz Merilis EP Perdananya, “Themes for Divided Tribes”
Dengan kualitas dan karakteristik yang diperlihatkan pada album ini, kehadiran Dekadenz patut mendapatkan perhatian lebih.
by Amelia Vindy
Foto: Dekadenz
Setelah 2 tahun aktif meramaikan scene musik party underground, Jonathan “Ojon” Kusuma, Aditya Permana, dan Ridwan Susanto akhirnya merilis mini album perdananya bertajuk “Themes For Divided Tribes”. Judul mini album ini cukup familiar, karena diambil dari nama podcast yang Dekadenz buat tahun lalu bersama beberapa music selector lainnya seperti, Belda Farika (Never Too Disco), Dr. Satomata, Negative Lovers, Swarsaktya, Gerhan a.k.a Komodo (Akamady Music) serta Sostenes ‘Ones’ Alfonsos (Casual Dance).
Untuk mini album “Themes for Divided Tribes”, Dekadenz turut mengundang tamu yakni Sunmantra dan Komodo, untuk terlibat dan menyumbang masing-masing 1 trek di dalamnya. Kehadiran nama-nama tersebut tentu tidak hanya menjadi kontributor, namun sekaligus memperlihatkan seperti apa karakter musik yang coba untuk dicapai oleh Dekadenz pada mini album perdananya. “Kedua nama itu sudah muncul secara otomatis ketika kami berembuk untuk menentukan akan mengajak siapa saja. Sunmantra sudah pernah tampil di salah satu Dekadenz night dan Komodo adalah salah satu artist dengan visi bermusik yang kurang lebih sama dengan kami” ungkap Benedict Pardede (Lvxkowalski).
Sejak awal kehadirannya, Dekadenz hadir dengan memperkenalkan diri sebagai unit yang memainkan musik-musik leftfield dengan unsur tribal dan etnik, dan hal tersebut menjadi sebuah hal yang terpatri di telinga juga ingatan para pendengarnya selama beberapa tahun belakangan. Jika rilisan ini berusaha untuk membuktikan identitas yang telah mereka sanding sejak awal kehadirannya, bisa dibilang produksinya berhasil. Namun sayangnya, justru tidak semua trek dari para personil Dekadenz mencuri perhatian.
Bagi yang belum pernah mendengarkan atau melihat penampilan Dekadenz, rasanya “Themes for Divided Tribes” cukup distinctive sebagai perkenalan, namun bagi yang mengikuti perjalanan karir bermusik Dekadenz, tentu ada ekspektasi yang lebih besar untuk rilisan perdana mereka. Beberapa trek yang cukup menonjol datang dari trek psychedelic techno oleh Komodo dan trek industrial punk elektronik oleh Ridwan & Lvxkowalski. Selain pemilihan beat yang variatif, kedua trek ini mampu menghadirkan beragam atmosfer ke dalam satu lagu, sehingga membuat penasaran.
“Kami berusaha agar semua penikmat musik di area ini, termasuk semua seniman atau musisi yang memiliki visi yang sama, bisa mempunyai akses untuk menikmati “Themes for Divided Tribes Vol 01”. Selain itu, kami pun melihat rilisan ini sebagai stimulus untuk perkembangan musik di Indonesia, khususnya musik di area kami.” terang Lvxkowalski.
Meskipun demikian, yang perlu diacungi jempol dari EP ini adalah susunan atau dinamika antara trek yang memberikan pengalaman maksimal bagi para pendengarnya. Dibuka dengan sajian dark techno oleh Sumantra yang dihajar hingga titik maksimal, dilanjutkan dengan kegaduhan dari pilihan beat heavy metal ala Aditya Permana dan trek dark disco minimalis sebagai penetralisir oleh Ojon. Suka atau tidak, semua kembali lagi ke telinga masing-masing pendengar, namun dengan kualitas dan karakteristik yang diperlihatkan pada EP ini, kehadiran unit Dekadenz patut mendapatkan perhatian lebih.