Sederet Lagu Ikonik dengan Sample Tak Terduga
Dari Madonna hingga The Internet.
Teks: Winona Amabel
Foto: Rock & Roll Hall of Fame
Teknik sampling dalam musik sudah sangat sering dilakukan musisi di seluruh dunia. Trek dance yang mengambil hook vokal musisi R&B klasik atau lagu pop yang menyisipkan sample snare drum 2 detik ke dalam loop. Terkadang teknik ini bisa menimbulkan kontroversi, terutama jika musisi terkait tidak meminta izin sebelumnya. Namun jika dilakukan dengan benar, sampling justru bisa menambah warna di dalam lagu dan menjadi keunikan tersendiri. Di bawah ini sederet lagu terkenal yang memakai sample dan menjadi lagu ikonik di kemudian hari.
Madonna – “Hung Up”
Lagu ikonik “Hung Up” yang dirilis oleh ratu musik pop ini ternyata memuat sample bagian instrumental dari lagu ABBA “Gimme! Gimme! Gimme! (A Man After Midnight)”. Benny dan Bjorn, penulis lagu itu, nyaris tidak pernah mengizinkan orang lain untuk menggunakan lagu mereka. Namun karena Madonna yang meminta secara personal dan mereka juga mengagumi karyanya, akhirnya mereka memperbolehkan. Terbukti, lagu “Hung Up” Madonna jadi semakin berwarna dengan sedikit sentuhan pop klasik.
Vanilla Ice – “Ice Ice Baby”
Untuk Vanilla Ice, memasukkan bassline sampling dari lagu kolaborasi Queen/Bowie “Under Pressure” justru menimbulkan kontroversi. Selain tuntutan pelanggaran hak cipta dan plagiarisme, ia juga dihadiahi banyak cemoohan publik, terutama dari fans Queen dan David Bowie. Meskipun begitu, “Ice Ice Baby” ini berhasil memenangkan People’s Choice Award tahun 1991 untuk kategori Favorite New Song.
Pink Floyd – “Wish You Were Here”
Lagu diawali dengan riff yang terdengar seperti rekaman lama radio AM. Ketika station-nya diganti mulai terdengar orkestra selama beberapa detik yang kemudian disambung dengan gitar akustik Gilmour. Musik orkestra klasik dengan progressive rock mungkin cukup bertolak belakang, namun Pink Floyd secara brilian menyisipkan beberapa detik “Symphony No 4, Finale 4th MVMT” oleh Pyotr Ilyich Tchaikovsky ke dalam “Wish You Were Here” yang ikut membangun pensuasanaan lagu tersebut.
M.I.A. – “Paper Planes”
Kolaborator M.I.A. waktu itu, Diplo, yang mengusulkan ide menggunakan “Straight to Hell” milik The Clash sebagai background track dari downtempo rap ballad “Paper Planes”. Para personil The Clash justru merasa senang dengan ini, selain karena mereka menyukai materi Mia, mereka juga merasa bahwa ideologi punk rock mirip dengan ideologi hip hop kontemporer. Selain The Clash, bagian chorus “Paper Planes” juga dispekulasikan mengambil hook dari “Rump Shaker” milik Wreckx-N-Effect.
Iggy Pop – “Lust for Life”
Lagu yang ditulis Iggy Pop bersama David Bowie ini terkenal dengan drum beats pembukanya. Beats itu sering kali diimitasi lagu-lagu lain seperti “Are You Gonna Be My Girl” oleh Jet dan “Selfish Jean” oleh Travis. Tetapi “Lust for Life” sendiri juga tidak asli, beats-nya mengambil sample dari “You Can’t Hurry Love” oleh The Supremes dan “Touch Me” oleh The Doors yang dibuat lebih renyah dan riang.
Quasimoto – “Come On Feet”
Dalam lagu “Come On Feet”, Quasimoto menggunakan lebih dari satu sample, yaitu dari lagu “Come On Feet Do Your Thing” oleh Melvin Van Peebles dan soundtrack film animasi Perancis tahun 1973 berjudul “Fantastic Planet”. Paduan dari beberapa sample ini menghasilkan nuansa yang unik dan jenaka.
The Internet feat. Kaytranada – “Girl”
Sample yang diambil dari lagu Neil Merryweather “Step In The Right Direction” ini terdengar tepat dari detik pertama. Namun The Internet telah berhasil mengubah potongan instrumental progressive rock Merryweather yang bernuansa pekat menjadi trek neo-soul santai. Hasilnya, lagu ini mendapat nominasi Grammy tahun 2016 kemarin.