Berkat Ramah Lingkungan, Bambu Menjadi Materi yang Sering Diolah untuk Bangunan
Ketertarikan arsitek di seluruh dunia tertarik untuk mengimplementasikan material bambu pada desain bangunan mereka.
Teks: Salsabila Ramadhani
Foto: Dezeen
Dewasa ini, pemakaian bambu sebagai material utama pada bangunan di dunia arsitektur sedang merebak. Para arsitek di seluruh dunia mulai memandang bambu sebagai material yang kuat, lentur, dan serbaguna, sehingga kini bambu telah dikategorisasikan pula sebagai material bangunan masa depan dikarenakan ramah lingkungan sekaligus sustainable.
Awalnya, material bambu hanya digunakan dalam arsitektur bangunan rumah tradisional di beberapa negara tropis. Tetapi kini, penggunaan bambu dalam arsitektur bangunan modern bukanlah hal yang baru. Bambu merupakan tanaman berkayu yang memiliki tekstur maupun bentuk yang indah dan unik. Selain memberikan kesan rustic pada bangunan, material bambu juga memiliki kekuatan yang besar pada bangunan dan tahan akan segala macam gejala alam.
Beberapa arsitek kelas dunia seperti Enrique Mova Alvarado mengaku bahwa penggunaan material bambu pada bangunan dapat mengurangi biaya yang cukup signifikan dan memberikan kesan artistik. Bambu dapat dikategorisasikan sebagai material dengan harga yang murah dan muncul kembali akibat kelangkaan kayu dan harga besi yang semakin tinggi. Selain itu, kekuatan bambu dapat digunakan untuk mensubstitusi peran dari baja pada bangunan. Hal tersebut merupakan beberapa alasan yang membuat para arsitek di seluruh dunia tertarik untuk mengimplementasikan material bambu pada desain bangunan mereka.