Dengan Senjata Cameo Budaya Pop Tahun 80-an, Steven Spielberg Meraih Pujian di SXSW
Lewat film terbarunya, “Ready Player One,” Stephen Spielberg menyalurkan kecintaannya dalam bermain video game.
Gambar: www.roadtovr.com
Teks: Livina Veneralda
Lewat film terbarunya, “Ready Player One,” Stephen Spielberg menyalurkan kecintaannya dalam bermain video game. Film berdasarkan novel Ernest Cline dengan judul yang sama ini ia garap bersama Zak Penn, sang penulis skenario. Spielberg berupaya agar film ini dapat dinikmati oleh semua orang, baik itu sesama pecinta video game atau bukan.
Berlatar di dunia distopia tahun 2045, film ini berkisah tentang Wade Watts, seorang remaja penggemar video game serta budaya populer yang berlomba untuk menemukan Easter Egg dalam video game bernama Oasis. Serentetan karakter budaya pop tahun 80-an pun sukses membuat publik bernostalgia. Mulai dari Chucky dari “Child’s Play,” RX-78-2 Gundam, Iron Giant, King Kong, hingga mengambil Delta City dari “RoboCop” sebagai latar tempat untuk beberapa adegan. Diceritakan bahwa hal ini berangkat dari obsesi James Halliday, sang pembuat OASIS, pada budaya populer di tahun 80an.
Dalam debutnya di SXSW, Spielberg mengaku memiliki kecemasan tersendiri. Di awal penayangan, terjadi beberapa kesalahan teknis. Namun, hal itu tidaklah seberapa jika dibandingkan dengan sambutan penonton ketika film selesai ditayangkan. Penayangan ‘Ready Player One’ di SXSW dapat dibilang berjalan dengan sukses. Film ini sendiri akan tayang di bioskop pada akhir Maret hingga awal April 2018.