Menguak Misteri bersama Gosho Aoyama
Ken Jenie (K) berbincang dengan pengarang serial Detective Conan Gosho Aoyama (G).
by Ken Jenie
K
Di Singapore Writers Festival kemarin, Anda bercerita bahwa sejak usia muda, Anda ingin menjadi penulis manga di genre misteri dan detektif. Bagaimana sebenarnya masa muda Anda dan bagaimana ketertarikan pada genre misteri ini muncul?
G
Di Jepang ada berbagai macam genre manga, cerita-cerita manga sudah jadi bagian dari kehidupan sehari-hari kami, jadi banyak sekali orang yang terpengaruh dan ingin menjadi penulis manga – termasuk saya.
Mengenai genre misteri, sejak kecil saya menggemari cerita-cerita Sherlock Holmes. Belum ada manga yang spesifik di genre misteri di era itu, jadi impian saya adalah untuk menjadi orang pertama yang membuat manga dalam genre misteri.
K
Dalam sebuah wawancara bersama Detective Conan News, Anda bercerita bahwa pada awalnya orang tua tidak setuju dengan pilihan karir Anda. Apakah sikap ini masih umum di Jepang, atau di era sekarang orang cenderung lebih optimis dengan karir di bidang kesenian, contohnya sebagai penulis manga?
G
Menurut saya di era sekarang pun orang tua masih enggan hati untuk mendorong anak mereka menjadi penulis manga, karena memang jarang sekali ada penulis yang sukses di dunia kesenian ini. Industri manga sangat kompetitif, dan saya sangat beruntung banyak orang mau membaca cerita-cerita yang saya karang. Jadi kekhawatiran orang tua tersebut sangat bisa dimengerti.
K
Seperti tulisan yang lain, pendekatan visual manga adalah cara untuk menyampaikan ide dan cerita. Sebagai praktisi, apakah kelebihan bercerita melalui gambar dibanding tulisan menurut Anda?
G
Di seni tulisan, bukan hal mudah untuk menggambarkan warna dan obyek dengan presisi dan detail. Contohnya mungkin dalam sebuah cerita misteri, sebuah cangkir dipakai dalam pembunuhan. Melalui gambar, saya bisa memperlihatkan semua detil yang berhubungan dengan cangkir ini. Detail tersebut penting bagi pembaca mereka untuk menangkap detil-detil yang ditonjolkan dengan lebih baik.
Manga adalah seni yang mengkombinasikan tulisan dengan visual, dan menurut saya perlu ada keseimbangan dalam menyampaikan sebuah cerita.
K
Bagaimana Anda mengembangkan ide untuk membuat serial “Detektif Conan”, apakah Anda terinspirasi oleh hal atau orang di sekitar Anda?
G
Saat memulainya, hanya ada satu serial manga yang ber-genre misteri, yaitu The Kindaichi Case Files, dan saya ingin membuat genre ini menjadi terkenal. Beberapa nama karakter dalam cerita saya adalah nama asisten-asisten dan editor-editor saya.
K
Di talk show Singapore Writers Festival kemarin, Anda juga berkata bahwa di awal perjalanan komik “Detektif Conan”, Anda yakin bahwa serial ini akan bertahan lama. Momen apa yang membuat Anda yakin saat itu?
G
Tentunya saya tidak menduga “Detektif Conan” akan bertahan selama 22 tahun, tapi memang respons terhadap volume pertama sangat baik, ada banyak peminat ceritanya. Jadi saya cukup yakin bahwa “Detektif Conan” akan menjadi seri yang panjang. Saat saya yakin bahwa cerita ini akan berjalan panjang, saya langsung berpikir mengenai berbagai macam plot, setting, dan juga bagaimana “Detektif Conan” akan berakhir.
K
Anda sempat cerita bahwa Anda dan editor senang nonton film dan ini menjadi inspirasi cerita di “Detektif Conan”. Film-film seperti apa yang Anda senang tonton?
G
Saya senang sekali dengan seri drama Sherlock Holmes yang ada di BBC, yang sekarang masih berjalan. Acaranya sangat bagus dan menarik.
K
Serial “Detektif Conan” sudah berjalan 22 tahun, penggemarnya bisa ditemukan di seluruh dunia dan mereka cukup militan dalam mengikutinya. Menurut Anda, apa elemen yang membuat seri ini dicintai di berbagai belahan dunia?
G
Mungkin karena orang-orang secara umum cinta dengan cerita misteri. Karena semua orang memiliki rasa yakin bahwa mereka bisa memecahkan sebuah misteri, maka mereka senang menerka jawaban sebuah misteri.
K
Dalam mengerjakan sebuah serial panjang, bagaimana cara merencanakan cerita-ceritanya supaya dalam waktu panjang tidak terasa membosankan dan selalu menarik untuk bagi pembaca?
G
Saya butuh waktu yang lama sekali untuk memikirkan plot-plot yang menarik. Pertama saya dan tim saya mencari trick/gimmick, lalu kami berusaha mencocokan trick tersebut dengan cerita. Meskipun kami sangat mementingkan trick di dalam seri-ya, tapi kami juga sangat memperhatikan elemen cerita karena keduanya harus cocok.
K
Selain plotnya yang menarik, saya rasa penggemarnya juga cinta dengan karakter dan kisah-kisah mereka.
G
Mengenai cerita personal karakter-karakternya, saya pun sebenarnya mengikuti jalan cerita hidup mereka saja (tertawa).
K
Bagaimana hubungan Anda dengan editor? Apakah ada saat-saatnya dimana kalian berbeda pendapat dalam membuat sebuah cerita?
G
Saya memiliki hubungan sangat baik dengan editor saya. Sering kali saya menganggap editor saya sebagai asisten saya karena kami saling mendukung dan suka saling berbagi nasehat.
K
Secara umum, bagaimana cara untuk meyakinkan editor dan publisher untuk mempublikasikan karya kita?
G
Saya tidak pernah meyakinkan diri saya atau meyakinkan orang lain untuk membaca karangan saya. Dari dulu saya menggambar dan mengarang cerita, karena saya senang melakukannya. Sejujurnya saya cukup kaget melihat reaksi pembaca dan publikasi yang menggemarinya – saya tidak menduga akan sesukses ini. Kalau Anda selalu memikirkan pendapat audiens, maka kita tidak akan bisa sukses. Kita tidak akan bisa membuat cerita yang baik dengan pemikiran begitu.
K
Bagaimana caranya untuk mendapatkan kesempatan untuk memuatkan cerita kita dalam sebuah publikasi?
G
Untuk penulis manga yang muda, biasanya mereka membuat sebuah manuskrip manga dan mengirimnya kepada publikasi pilihan mereka. Di Jepang juga ada banyak lomba-lomba dimana pemenangnya mendapatkan kesempatan untuk merealisasikan idenya.
Di karir saya, saya sebenarnya tidak mulai sebagai asisten resmi, tetapi senior kuliah saya adalah penulis manga, dan saya sering membantunya. Senior saya senang melihat gambar-gambar saya, jadi dia mendorong saya untuk mengikuti lomba-lomba menggambar manga, dan itu awal karir saya.
K
Anda dulu menekuni seni murni saat kuliah?
G
Betul. Saya ingat saat kuliah saya harus menggambar perempuan telanjang setiap hari, saya dulu sangat pintar dalam menggambar perempuan (tertawa).
K
Tahun ini Country Focus Singapore Writers Festival adalah Jepang. Mengapa menurut anda dunia sangat kagum dan tertarik dengan budaya Jepang?
G
Kenapa ya? Saya tidak tahu (tertawa).
K
Apakah anda membaca buku komik dari luar Jepang?
G
Saya senang sekali dengan Superman dan Batman.
K
Bagaimana perbedaan antara buku komik dari Jepang dan dari Amerika?
G
Menurut saya di manga Jepang, karakter-karakter dalam ceritanya lebih banyak menunjukkan emosi dan perasaan mereka, buku Amerika lebih fokus pada gambar-gambar yang menakjubkan.
K
Anda berkata bahwa akan mengakhiri cerita Detektif Conan di waktu yang dekat? Mengapa?
G
Ini rahasia (tertawa).
K
Proyek-proyek apa yang kami bisa tunggu dari Gosho Aoyama?
G
Cerita-cerita Detektif Conan akan sangat menarik di masa mendatang. Banyak sekali detil-detil sepanjang serial ini yang akan muncul lagi didepan. Detektif Conan adalah cerita misteri yang panjang, dan saya harap semua yang baca akan senang dengan akhir serial ini.